JAKARTA, WT – Indonesia memiliki makna yang sangat penting bagi Korea Selatan, begitu pula sebaliknya. Hubungan kedua negara ini berjalan dengan sangat baik. Sejak tahun 2017, Indonesia dan Korea Selatan telah meningkatkan hubungan mereka ke tingkat Kemitraan Strategis Khusus.
“Wartawan Korea Selatan semakin memahami pentingnya Indonesia. Ini merupakan salah satu hasil kunjungan kami yang perlu digarisbawahi,” ujar Presiden Asosiasi Wartawan Korea (JAK), Park Jong Hyun, dalam pertemuan dengan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, di Hotel Mercure, Jakarta, pada Minggu, (6/10/2024).
Park bersama delegasi wartawan Korea Selatan berkunjung ke Indonesia pada pekan ini. Mereka mengunjungi berbagai tempat, termasuk redaksi Kompas TV, Kedutaan Besar Korea Selatan, Korean Cultural Center, dan pabrik Hyundai. Delegasi tersebut juga mengunjungi Gedung Merdeka di Bandung, tempat Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955.
“Kunjungan ini memberi kami gambaran yang jelas tentang peran Indonesia dalam sejarah, terutama bagi negara-negara yang merdeka setelah Perang Dunia Kedua,” kata Park.
Ia juga berharap hubungan yang baik antara masyarakat pers kedua negara dapat terus dipertahankan. Menurutnya, peran pers sangat penting untuk memastikan pertukaran informasi yang lancar antara masyarakat kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Wakil Presiden JAK, Lee Sang Hak dari Yonhap, serta Kepala Sekretariat JMSI, Ari Rahman, dan sejumlah pengurus JMSI Jakarta seperti Widian Vebriyanto dari RMOL.id dan Revy Alicya dari Farah.id.
Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa, dalam kesempatan yang sama menyambut baik kunjungan delegasi JAK dan berharap bahwa kerjasama antara kedua organisasi pers ini dapat terus berkembang.
“Di era disrupsi informasi ini, di mana platform digital semakin menggeser media konvensional, hubungan baik antar masyarakat pers dari kedua negara menjadi semakin penting. Kita harus menjaga hubungan ini agar tidak dirusak oleh ujaran kebencian dan berita palsu yang hanya bertujuan untuk memperkeruh suasana,” kata Teguh.
Teguh sendiri telah terlibat dalam membangun kerjasama antara JAK dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak tahun 2013, ketika ia menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat.
Selain itu, Teguh juga beberapa kali diundang oleh JAK untuk menghadiri Konferensi Wartawan Dunia yang digelar setiap tahun, baik sebagai peserta aktif maupun sebagai pembicara.
Pada tahun 2014, Teguh menjadi pembicara tentang perkembangan pers di Indonesia, dan pada tahun 2019, ia menjadi pembicara kunci tentang peran pers dalam mendukung perdamaian di Semenanjung Korea. Pada Juni lalu, Teguh kembali mengunjungi Korea Selatan bersama delegasi PWI. (RIZ)
Discussion about this post