TANGERANG, WT – Pelatih Persita Tangerang, Carlos Pena, menilai tiga laga tandang yang baru saja dijalani timnya memiliki karakter dan tantangan yang berbeda-beda. Meskipun berlangsung hanya dalam rentang waktu 10 hari, sang pelatih menegaskan setiap pertandingan memberikan pengalaman yang unik bagi skuad Pendekar Cisadane.
Dalam tiga pertandingan tersebut, Persita mencatat dua hasil imbang melawan Bali United (0-0) dan Bhayangkara FC (1-1), serta menelan kekalahan 1-2 dari PSBS Biak. “Saya tidak suka membahas ketiga pertandingan itu secara bersamaan karena menurut saya masing-masing memiliki konteks yang berbeda,” ujar Pena.
Menurutnya, duel melawan Bali United menjadi ujian pertahanan tim karena lawan tampil dominan dalam penguasaan bola. “Kami harus bermain hampir sempurna dalam bertahan. Bali menguasai bola hampir sepanjang laga, tapi kami juga menciptakan peluang. Hasil imbang itu adil bagi kedua tim,” jelasnya.
Sementara pada laga melawan Bhayangkara FC, Persita sempat unggul lewat gol Pablo Ganet, sebelum akhirnya tuan rumah menyamakan skor di menit akhir. Pena menilai tim tampil solid, meski beberapa keputusan wasit dinilai merugikan. “Penampilan tim sangat komplet. Kami mencetak gol, punya beberapa peluang bagus, tapi gagal menjaga keunggulan. Tidak banyak tim yang bisa mencuri poin di stadion Bhayangkara,” ucapnya.
Namun, saat menghadapi PSBS Biak, Pena mengakui tim tampil di bawah performa terbaik. “Kami kalah di sebagian besar duel, dan PSBS menunjukkan keinginan menang yang lebih besar. Mereka memang pantas meraih tiga poin,” tegasnya.
Pena menambahkan bahwa dari tiga laga tersebut, dua di antaranya menunjukkan daya saing tim yang kuat, namun laga terakhir harus dijadikan pelajaran penting. “Kalau kami tidak memberikan lebih dari 100 persen kemampuan, siapa pun bisa mengalahkan kami,” pungkasnya.
Hingga pekan ke-11 BRI Liga 1 2025/2026, Persita telah mengumpulkan 18 poin dan menempati peringkat ketujuh klasemen sementara. (RIK)



















Discussion about this post