Kita membutuhkan vitamin agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Vitamin bisa Anda dapatkan dari sumber makanan segar maupun dari suplemen obat. Meski begitu, kebanyakan asupan vitamin juga tidak baik. Kondisi tubuh yang kebanyakan menyimpan vitamin disebut dengan hipervitaminosis. Beerikut semua informasi yang Anda perlu ketahui seputar hipervitaminosis.
Apa itu hipervitaminosis?
Hipervitaminosis adalah kondisi penumpukan vitamin yang sangat berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan keracunan. Gejala yang ditampilkan bisa berbeda, tergantung dari vitamin apa yang kadarnya berlebihan dalam tubuh. Misalnya, kelebihan vitamin A disebut sebagai hipervitaminosis A yang gejalanya dapat meliputi pengeroposan massa tulang.
Apa penyebabnya?
Pada umumnya, kelebihan vitamin dalam tubuh diasebabkan oleh konsumsi suplemen vitamin yang berlebihan — bukan dari sumber makanan.
Vitamin yang paling rentan menumpuk dalam tubuh adalah jenis vitamin larut dalam lemak seperti vitamin D, E, K dan A. Pasalnya, keempat vitamin ini dapat disimpan lebih lama dalam tubuh dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam air.
Namun, ada juga kasus kelebihan vitamin B6 yang notabene masuk ke golongan vitamin larut air.
Gejala hipervitaminosis yang paling umum
Karena hipervitaminosis bisa disebabkan oleh banyak vitamin berbeda, maka gejalanya pun dapat berbeda. Berikut rinciannya:
Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A dapat berupa akut (terjadi singkat; dalam kurun waktu beberapa jam atau hari) atau kronis (menumpuk pada tubuh dalam jangka waktu panjang akibat rutinitas minum suplemen dosis tinggi). Hipervitaminosis akut lebih umum terjadi pada anak-anak yang tidak sengaja menelan suplemen.
Gejala-gejala dari keracunan vitamin A kasus akut meliputi:
- Mengantuk.
- Mudah marah.
- Sakit perut.
- Mual.
- Muntah.
- Meningkatnya tekanan pada otak.
Gejala dari toksisitas vitamin A kronis meliputi:
- Perubahan penglihatan.
- Bengkak pada tulang.
- Nyeri tulang.
- Berkurangnya nafsu makan.
- Pusing.
- Mual dan muntah.
- Sensitivitas terhadap sinar matahari.
- Kulit kering, kasar, gatal-gatal atau mengelupas.
- Jari-jari kuku yang pecah-pecah.
- Kulit pecah-pecah pada sudut mulut.
- Ulkus mulut.
- Penyakit kuning.
- Rambut rontok.
- Infeksi pernapasan.
- Linglung.
Pada bayi dan anak-anak, gejala juga dapat meliputi:
- Melunaknya tulang tengkorak.
- Menonjolnya bagian lunak pada bagian atas tengkorak bayi (fontanel).
- Penglihatan ganda.
- Bola mata yang menonjol.
- Berat badan tidak bertambah.
- Koma.
Hipervitaminosis D
Hipervitaminosis D disebabkan oleh:
- Mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi.
- Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk kondisi tertentu (tekanan darah tinggi, penyakit jantung, antituberkulosis, dan lainnya).
- Mencokelatkan kulit dengan tanning bed.
- Memiliki gangguan kesehatan tertentu.
Gejala dari hipervitaminosis D:
- Kelelahan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Menurunnya berat badan.
- Haus berlebihan.
- Buang air kecil berlebihan.
- Dehidrasi.
- Sembelit.
- Mudah marah, gelisah.
- Tinnitus (telinga berdenging).
- Kelemahan otot.
- Mual, muntah.
- Pusing.
- Linglung.
- Hipertensi
- Aritmia jantung.
Komplikasi jangka panjang dari kelebihan vitamin D meliputi:
- Batu ginjal
- Kerusakan atau gagal ginjal
- Kerapuhan tulang berlebih
- Kalsifikasi arteri dan jaringan lunak
Selain itu, meningkatnya kalsium dalam darah dapat menyebabkan ritme jantung yang abnormal.
Hipervitaminosis E
Hipervitaminosis E juga disebabkan oleh asupan berlebihan dari suplemen vitamin E dosis tinggi, karena vitamin E yang secara alami terkandung pada makanan tidak menyebabkan keracunan.
Gejala hipervitaminosis E adalah:
- Memar dan perdarahan
- Kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan gangguan pencernaan
Hipervitaminosis K
Vitamin K1 dan vitamin K2 (bentuk alami dari vitamin K) tidak menyebabkan keracunan, bahkan apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, vitamin K3 (vitamin K sintesis) dapat menyebabkan keracunan, terutama pada anak-anak.
Gejala dari hipervitaminosis K meliputi:
- Kelelahan
- Penyakit kuning
Hipervitaminosis B6
Kelebihan B6 disebabkan oleh mengonsumsi dosis tinggi vitamin B6 versi sintetis, yaitu pyridoxine.
Gejala kelebihan vitamin B6 dapat berupa:
- Iritasi saraf: mati rasa, kejang otot atau kram
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Perubahan mood
- Kerusakan pada saraf: berkurangnya koordinasi, keseimbangan, kekuatan otot, suhu dan indera vibrasi; nyeri terbakar atau tajam; kesulitan berjalan.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
The post Penyebab dan Gejala Hipervitaminosis, Ketika Tubuh Kebanyakan Menyimpan Vitamin appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post