• Tentang Kami
  • Contact
Sabtu, 8 November 2025
Wartatangerang.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Tangerang
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Pentingnya Mengetahui Indeks Glikemik untuk Mengendalikan Gula Darah

Oleh: Sofia
Jumat, 18 September 2020 / 23:09 WIB
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika memiliki diabetes, mungkin Anda tak lagi asing dengan istilah indeks glikemik. Ya, indeks glikemik sering kali dijadikan salah satu acuan dalam pola makan untuk mengendalikan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Memahami indeks glikemik suatu makanan akan mempermudah Anda dalam mengendalikan diabetes yang Anda miliki. Lantas, makanan apa saja yang memiliki indeks glikemik yang tepat untuk orang diabetes?

Pengertian indeks glikemik makanan

Sebagaimana yang dijelaskan dalam studi terbitan jurnal Nutrients, indeks glikemik (IG) adalah angka (berskala 1-100) yang menunjukkan seberapa cepat makanan berkarbohidrat diproses menjadi glukosa di dalam tubuh.

READ ALSO

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Semakin tinggi nilai IG suatu makanan, semakin cepat pula karbohidrat dalam makanan tersebut diproses menjadi glukosa. Ini berarti, semakin cepat pula gula darah Anda melonjak.

Nilai indeks glikemik dalam makanan

Berdasarkan ukuran indeks glikemiknya, makanan digolongkan ke dalam tiga kelompok berbeda, yaitu:

  • Makanan rendah IG: kurang dari 55
  • Makanan dengan IG sedang: 56-69
  • Makanan tinggi IG: lebih dari 70

Tidak semua makanan memiliki IG. Daging dan lemak termasuk beberapa contohnya karena tidak mengandung karbohidrat di dalamnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh makanan berdasarkan indeks glikemiknya, yaitu:

Makanan dengan indeks glikemik rendah

  • Kacang kedelai (IG: 16)
  • Jelai (IG: 28)
  • Wortel (IG: 34)
  • Susu full-fat (IG: 38)
  • Apel (IG: 36)
  • Kurma (IG: 42)
  • Jeruk (IG: 43)
  • Pisang (IG; 50)
  • Soun
  • Mi telur
  • Makaroni
  • Gandum utuh

Makanan dengan indeks glikemik sedang

  • Jagung manis (IG: 52)
  • Nanas (IG: 59)
  • Madu (IG: 61)
  • Ubi (IG: 63)
  • Labu (IG: 64)

Makanan dengan indeks glikemik tinggi

  • Kerupuk beras (IG: 87)
  • Kentang rebus (IG: 78)
  • Semangka (IG: 76)
  • Roti tawar putih (IG: 75)
  • Nasi putih (IG: 73)
  • Sereal jagung/cornflakes (IG: 81)
  • Gula pasir (IG: 100)

Faktor yang memengaruhi IG makanan

Indeks glikemik dalam makanan tidak selalu tetap. Ada beberapa hal yang dapat mengubah nilai IG suatu makanan.

Bisa saja, makanan yang tadinya memiliki IG tinggi jadi menurun nilainya jika diolah dengan cara tertentu. Perubahaan nilai IG juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kematangan, durasi pengolahan, dan bentuk makanannya.

Berikut contoh spesifik beberapa hal yang dapat mempengaruhi IG suatu makanan:

  • Nilai IG yang rendah pada buah tertentu, seperti pisang, bisa meningkat seiring dengan semakin matangnya buah.
  • Pengolahan makanan dapat meningkatkan atau menurunkan nilai IG. Buah dalam jus memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan buah yang tidak diolah. Begitu pun dengan kentang tumbuk yang memiliki IG lebih tinggi daripada kentang panggang utuh.
  • Durasi atau berapa lama makanan dimasak dapat menurunkan nilai IG makanan tertentu, seperti pasta mentah yang memiliki IG lebih rendah dari pasta yang dimasak sampai lunak.
  • Kandungan lemak dan protein dapat menurunkan IG. Cokelat tergolong ke dalam makanan rendah IG karena tingginya kandungan lemak, begitu juga dengan susu yang kandungan protein dan lemaknya tinggi.
  • Bentuk makanan sumber karbohidrat juga memengaruhi nilai IG. Beras putih dengan butiran yang lebih kecil dan pendek memiliki IG lebih tinggi dari beras merah dengan bentuk yang lebih memanjang.

Pilihan Beras dan Sumber Karbohidrat Sehat Pengganti Nasi untuk Diabetes

Indeks glikemik dalam pola makan diabetes

Pola makan sehat diabetes

Secara umum, mengendalikan gula darah pada diabetes akan mengutamakan makanan dengan dengan indeks glikemik rendah atau sedang. Tujuannya agar gula darah tidak melonjak secara tiba-tiba. Meski begitu, bukan berarti Anda harus serta-merta meninggalkan makanan yang indeks glikemiknya tinggi begitu saja.

Pola makan diabetes tetap harus tetap memenuhi nutrisi lengkap dan seimbang. Seperti yang dipaparkan Diabetes UK, jika terlalu berfokus pada IG, pola makan jadi lebih tinggi lemak dan kalori sehingga memperbesar risiko kenaikan berat badan.

Kondisi kelebihan berat badan sendiri termasuk ke dalam faktor risiko penyebab diabetes. Pola makan yang tidak seimbang ini justru bisa memperparah gejala diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

Pertimbangan lainnya

Penting juga untuk diingat bahwa tidak semua makanan dengan indeks glikemik tinggi berbahaya bagi penderita diabetes. Beberapa makanan dengan IG tinggi tetap dibutuhkan untuk kesehatan tubuh penderita diabetes.

Sebaliknya, tidak semua makanan dengan IG rendah juga aman bagi diabetes, seperti kacang-kacangan yang bisa meningkatkan kolesterol atau cokelat dengan GI rendah tapi tinggi gula. Begitu pun dengan jumlah karbohidrat dalam makanan tersebut.

Pasta memang memiliki nilai IG yang lebih rendah daripada semangka. Namun, jumlah karbohidrat pasta lebih banyak, sehingga mengonsumsi pasta lebih banyak akan menyumbang glukosa dibandingkan dengan memakan semangka.

Anda tetap boleh mengonsumsi makanan dengan GI tinggi asalkan dalam porsi lebih kecil dan tetap digabungkan dengan makanan lain yang memiliki GI rendah. Kuncinya adalah seimbang dalam mengatur pola makan.

Tidak diabetes, perlukah memperhatikan GI?

Melakukan diet sehat diabetes

Memperhatikan asupan makanan berdasarkan indeks glikemik memang membantu mengendalikan gula darah, tapi menu diabetes tetap perlu mengikuti aturan nutrisi lengkap dan seimbang.

Nah, pola makan seperti ini sangat membantu dalam peningkatan kondisi kesehatan penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2 yang pengobatannya mengandalkan perubahan gaya hidup sehat. Lantas, haruskah orang yang tidak diabetes mengikuti pola makan berdasarkan indeks glikemik untuk mencegah penyakit diabetes?

Sama halnya dengan penderita diabetes, memperhatikan GI makanan dapat membantu perencanan menu makan sehat untuk sehari-hari. Namun, Anda sebaiknya tidak menjadikannya sebagai acuan utama karena yang paling penting adalah mengikuti pola makan dengan nutrisi lengkap dan seimbang.

Satu hal yang kerap disalahpahami adalah indeks glikemik dianggap langsung memengaruhi kadar gula darah. Padahal makanan dengan GI rendah tidak selalu lebih baik dari makanan dengan IG tinggi.

Jika jumlah karbohidratnya lebih besar, makanan yang rendah IG juga bisa meningkatkan gula darah dibandingkan IG yang tinggi. Karbohidrat yang lebih besar akan menghasilkan glukosa yang lebih banyak pula. Jadi, selain memperhatikan IG, Anda juga harus cermat melihat jumlah karbohidratnya.

The post Pentingnya Mengetahui Indeks Glikemik untuk Mengedalikan Gula Darah appeared first on Hello Sehat.

Source

Tags: Gaya HidupHidup SehatKesehatanSehatTips Sehat

Temukan berita terkini Wartatangerang.com di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang*

Previous Post

12 Jenis Perawatan Gigi Melalui Prosedur Medis

Next Post

Tangsel Tertinggi Indeks Kapasitas Fiskal Daerah

Related Posts

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah
Kesehatan

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Oleh: Rizki
Kamis, 6 November 2025 / 14:04 WIB
Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda
Kesehatan

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Oleh: Rizki
Rabu, 29 Oktober 2025 / 17:55 WIB
Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara
Kesehatan

Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara

Oleh: Rizki
Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:49 WIB
Jangan Salah Mengenali, Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Kesehatan

dr. Timoteus Richard: Diabetes Bisa Dicegah dengan Perubahan Gaya Hidup Sederhana

Oleh: Rizki
Senin, 27 Oktober 2025 / 20:53 WIB
Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat
Kesehatan

Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat

Oleh: Rizki
Rabu, 22 Oktober 2025 / 09:27 WIB
Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV
Kesehatan

Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV

Oleh: Rizki
Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:18 WIB
Next Post
Bang Ben Ajak Pendukung Jaga Suasana Tetap Kondusif di Pilkada Tangsel

Tangsel Tertinggi Indeks Kapasitas Fiskal Daerah

Discussion about this post



WARTA TERKINI

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Jumat, 7 November 2025 / 19:43 WIB
Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Jumat, 7 November 2025 / 14:29 WIB
Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Jumat, 7 November 2025 / 08:25 WIB
Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Kamis, 6 November 2025 / 22:21 WIB
Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Kamis, 6 November 2025 / 22:16 WIB
300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

Kamis, 6 November 2025 / 22:10 WIB
Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Kamis, 6 November 2025 / 22:03 WIB
Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Kamis, 6 November 2025 / 21:50 WIB
Facebook Twitter Instagram Youtube
Wartatangerang.com

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang