Banten terkenal sebagai daerah jawara. Adat budaya Banten mengedepankan sikap ksatria dan pantang menyerah, begitu dikenal di dunia. Saat yang sama Banten juga merupakan daerah santri sehingga kependekaran dan kesantrian menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam konteks itulah Banten selalu khas, sehingga daerah ini cukup diperhitungkan di kancah nasional. Apalagi setelah Joko Widodo (Jokowi) menunjuk ulama asal Banten yakni Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2019.
Rakyat Banten yang relijius memang sangat memimpikan punya pemimpin yang berlatar belakang ulama. Itu karena menurut sejarahnya, Kesultanan Banten yang peninggalannya masih bisa dilihat dan kini semakin megah, didirikan dan dipimpin oleh seorang ulama. Dia adalah Maulana Hasanuddin putra Sunan Gunung Jati. Hampir semua sultan di Banten adalah ulama. Karenanya saat Jokowi menunjuk Kiyai Ma’ruf asal Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten sebagai cawapres, rakyat Banten menyambut antusias. Salah satunya adalah para pendekar Banten.
Deni Arisandi, salah seorang pimpinan pendekar Banten menyatakan, para pendekar berterimakasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaannya kepada rakyat Banten. Ditunjuknya putra Banten untuk menjadi wakilnya merupakan penghargaan kepada orang Banten secara keseluruhan. Menurutnya warga Banten umumnya dan para pendekar khususnya sungguh tersanjung.
“Bagaimanapun Jokowi telah memilih Pak Kiyai yang asal Banten padahal di republik ini banyak sekali tokoh dari daerah lain. Ini yang kami apresiasi. Tentunya kami akan dukung di Banten ini, tidak bisa tidak, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin wajib menang. Kami akan turun door to door mengajak rakyat Banten memilih nomor kosong satu,” ujarnya kepada wartawan sesaat setelah pertemuan para pendekar Banten guna menyiapkan deklarasi dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf Amin di Serang, Rabu (17/10).
Deni menambahkan, para pendekar Banten akan bergerak melalui berbagai peguron dan pesantren untuk menyukseskan Jokowi – Ma’ruf Amin. Mereka akan berkampanye secara kesatria sesuai dengan jiwa kependekaran dan kesantrian yang melekat.
“Banyaklah yang sudah dikerjakan Pak Jokowi. Kita sudah merasakannya. Orang miskin berkurang, orang kecil yang punya tanah sepetak dibuatkan sertifikat gratis. Banyak lagi yang lain, utamanya kita suka dengan gaya kepemimpinan yang amat merakyat. Itu Jokowi banget, pemimpin Indonesia ya begitu harusnya,” pungkas Deni menutup pembicaraannya. (wt)
Discussion about this post