WARTA TANGERANG – Warga RT3, RW4 Kampung Sewan Lebak Wangi di Kecamatan Neglasari menjadi salah satu wilayah di Kota Tangerang yang hingga kini masih konsisten melestarikan tarian cokek sebagai salah satu warisan budaya.
Dahulunya, tarian ini hanya digunakan oleh tuan tanah bernama Tan Soe Kek untuk menyambut para tamu yang hadir dan pertunjukan di kelenteng.
Kini, tari cokek masuk dalam kategori hiburan yang ditampilkan dalam berbagai event sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan kebudayaan khususnya kesenian tari.
Pengurus Kampung Tertib Eksotis Hijau Yakin Aman dan Nyaman (Tehyan), Henny Lim mengatakan, agar tari cokek tidak hilang ditelan zaman, pihaknya rutin menggelar latihan tari cokek kepada masyarakat.
Bahkan, tari cokek telah masuk ke dalam ekstrakulikuler di sekolah berkat dukungan Pemerintah Kota Tangerang.
Dijelaskannya tari cokek, bukan hanya sekadar tarian hiburan semata. Tetapi memiliki makna yang mendalam. Misalnya saja gerakan tangan menutup hati, dimaksudkan sebagai perilaku menjaga hati untuk selalu berbuat baik.
Kemudian gerakan menunjuk kepala dan panca indera sebagai simbol menjaga kebersihan pikiran.
“Kami ajakarkan gerakan dan makna dari setiap tari agar mampu dipahami dan terus diingat,” ujar Henny.
Sementara itu untuk Kampung Tehyan, Henny mengatakan jika nama tersebut diambil dari salah satu alat musik tradisional Tionghoa sebagai pengiring kesenian lenong dan ondel – ondel.
Hadirnya Kampung Tehyan sejak 2018 pun sebagai tindak lanjut dari program Walikota Tangerang Arief R Wismansyah untuk pembentukan kampung tematik di setiap tingkat RW.
Kampung Tehyan pun memiliki ikon yang merupakan perajin alat musik tehyan yakni Pak Goyong. Ada juga kebudayaan lain di Kampung Tehyan yakni sejit klenteng, sembahyang onde, tradisi makan onde, dan lainnya. Di Kampung Tehyan pun terdapat Klenteng Tjong Tek Bio yang merupakan salah satu klenteng tertua di Kota Tangerang.
“Di Kampung Tehyan terdapat bangunan sejarah dan keseniannya yang hingga kini terus dirawat dan dilestarikan,” katanya.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Pertamanan (Disbudparman), kota Tangerang Sumangku mengatakan, Kampung Tehyan menjadi salah satu ikon wisata kebudayaan yang banyak dikunjungi masyarakat, termasuk luar daerah.
Pasalnya, wilayah ini memiliki keunikan sendiri. Mulai dari potensi cagar budaya dan keseniannya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang rutin melakukan pembinaan dan pelibatan dalam berbagai event, termasuk mengenalkan kepada siswa.
“Tari cokek menjadi salah satu kesenian di Kota Tangerang dari beragam kesenian yang ada dan masuk dalam warisan budaya,” tandasnya. (ADV)
Discussion about this post