TANGSEL – Tokoh masyarakat yang terlibat dalam pembentukan kota Tangsel, hasil dari pemekaran Kabupaten Tangerang menyatakan dukungannnya kepada bakal pasangan calon (Bapaslon) Walikota dan Wakil Walikota, Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Pilkada Tangsel 2020.
Bahkan, bukan hanya tokoh masyarakat yang memberikan dukungan kepada Muhamad-Saras. Dukungan juga datang dari mantan Penjabat (Pj) Walikota Tangsel, HM Shaleh.
Salah satu tokoh masyarakat, Saderi A Saeri yang juga mantan Lurah Pondok Cabe Udik menjelaskan, sosok Muhamad dengan pengalaman birokratnya sudah cocok memimpin sebuah kota.
“Ya menurut saya ini baguslah untuk pemenangan Pak Muhamad. Kalau saya melihatnya sudah layak yah, sudah layak jadi Walikota Tangsel dengan beliau betul-betul pejabat yang berangkat dari nol, sampai memiliki pangkat tertinggi di Sekda. Ya pasti sudah berpengalaman,” terang Saderi saat dikonfirmasi, Minggu (20/9/2020).
Lebih lanjut, Muhamad yang merupakan putra asli Tangsel sudah banyak diidam-idamkan masyarakat Tangsel, yakni adanya pemimpin dari asal kota sendiri.
“Saya salah satu dari penggiat atau aktivis pemekaran Kabupaten Tangerang menjadi Tangerang Selatan dibawah pimpinan Ismet Iskandar, saat itu kita ingin memiliki sosok pimpinan dari orang sinilah orang Tangsel,” ungkapnya.
“Kita ini salah satu pendiri di Tangsel, ingin menikmati kampung kita ini dimpimpin orang sendiri, artinya kita pengen orang asli Tangsel, orang Tangsel itu pinter-pinter begitu dan ini saatnya Insya Allah,” tambah Saderi.
Para tokoh juga mendapat wejangan ataupun pesan yang ditujukan kepada semua pendukung agar tetap kompak untuk memenangkan Muhamad-Saraswati di Pilkada Tangsel.
“Pesan beliau kita harus kompak bagaimanapun Pak Muhamad harus jadi, bahwa Tangsel bukan cuman orang Betawi saja. Semua suku yang ada di Indonesia ini kan ada di Tangsel bangun komunikasi supaya mereka merasa memiliki kota Tangsel yang sebenarnya,” jelasnya.
Masih kata Saderi, untuk langkah selanjutnya, ia bersama tokoh lainnya akan melakukan sosialisasi dan turun ke masyarakat.
“Kalau sosialisasi kita setiap hari, bagaimana meyakinkan masyarakat mengerti tentang Muhamad, bahwa beliau adalah asli Tangsel. Karena selama ini kita mempunyai pimpinan kan bukan orang Tangsel, bukan berarti kita benci kita tau track recordnya gimana,” tutupnya. (RAY)



















Discussion about this post