Pola makan yang sehat memang menawarkan manfaat yang banyak bagi kesehatan tubuh. Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga menurunkan risiko penyakit tertentu, seperti gangguan pendengaran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menjalani diet sehat dapat menurunkan risiko gangguan pendengaran.
Diet sehat menurunkan risiko gangguan pendengaran
Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi pendengaran setiap orang pun ikut menurun. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menjaga kesehatan telinga agar fungsinya tidak memburuk. Ada satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko gangguan pendengaran, yaitu menjalani diet sehat.
Hal ini dibuktikan melalui penelitian dari American Journal of Epidemiology. Para peneliti dari Brigham and Women’s Hospital mendapati bahwa makan makanan sehat terkait dengan penurunan risiko gangguan pendengaran.
Temuan ini diperlihatkan pada wanita yang memiliki pola makan sehat, seperti DASH, diet mediterania, dan Alternate Healthy Index-2010 (AHEI).
Data penelitian ini telah dikumpulkan selama lebih dari 20 tahun. Sebagai contoh, para ahli mencoba menganalisis hubungan diet jangka panjang yang dilakukan oleh peserta terhadap ketiga jenis diet di atas.
Penelitian ini diikuti oleh perawat dan dilakukan di 19 lokasi di Amerika Serikat. Para peneliti mencoba menggunakan metode CHEARS standar, yaitu cara untuk mengukur perubahan pendengaran nada murni. Selain itu, mendeteksi volume terendah yang dapat didengar oleh peserta.
Selanjutnya, peneliti mengeluarkan nada dalam frekuensi yang berbeda, yaitu 0.5 dan 2 kHz sebagai frekuensi terendah. Lalu, 3 kHz dan 4 kHz sebagai frekuensi menengah serta 6 kHz dan 8 kHz sebagai frekuensi tertinggi. Peserta diminta untuk menunjukkan pada frekuensi mana mereka tidak bisa mendengar nada atau suara.
Hasilnya, peserta yang menjalani diet sehat tersebut mendapatkan efek kesehatan yang cukup baik, termasuk menurunkan risiko penyakit jantung dan gangguan pendengaran. Wanita yang mengikuti diet tersebut mengurangi risiko gangguan pendengaran setidaknya 30 persen.
Para ahli juga menemukan bahwa makan lebih banyak buah dan sayur dengan mineral yang tinggi, seperti asam folat dan kalium juga ikut berkontribusi dalam hal ini. Kondisi ini dapat terjadi karena hubungan antara diet dan penurunan sensitivitas pendengaran meliputi frekuensi untuk memahami saat orang berbicara.
Wanita disebut lebih rentan terhadap gangguan pendengaran
Para perawat wanita yang mengikuti penelitian ini memang menunjukkan bahwa diet sehat dapat menurunkan risiko gangguan pendengaran.
Akan tetapi, hasil dari penelitian ini juga memperlihatkan ada banyaknya wanita yang mengalami penurunan fungsi pendengaran pada usia yang terbilang muda. Usia rata-rata wanita dalam penelitian ini adalah 59 tahun karena sebagian besar di antara mereka berumur 50-an dan awal 60-an.
Setelah tiga tahun berlalu, hampir setengah dari peserta penelitian mengalami gangguan apda frekuensi yang lebih tinggi. Lalu, 19% peserta mengalami pendengaran pada frekuensi rendah dan 38 persen lainnya mengalami gangguan pendengaran pada frekuensi lebih tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu, kepekaan pendengaran peserta memburuk. Bahkan, gangguan pendengaran pada banyak peserta tidak akan terdeteksi, sehingga jarang ditangani oleh dokter.
Walaupun demikian, penelitian ini hanya melibatkan tenaga kesehatan wanita yang bertujuan meningkatkan kekuatan informasi kesehatan yang dikumpulkan.
Namun, populasi studi ini terbatas pada wanita berkulit putih paruh baya. Maka itu, peneliti masih memerlukan penelitian lebih lanjut dalam populasi yang lebih beragam agar hasilnya lebih jelas.
Mengapa diet sehat berpengaruh terhadap fungsi pendengaran?
Penelitian yang telah dijelaskan memang bertujuan untuk memperkuat informasi tentang diet sehat bisa menurunkan risiko gangguan pendengaran. Lantas, apa yang membuat makan makanan sehat dapat berpengaruh terhadap kesehatan telinga?
Temuan lain juga memperlihatkan adanya dampak positif dari makan makanan sehat terhadap pendengaran. Sebagai contoh, kandungan kalium yang ada dalam pisang dan kentang berperan besar terhadap peningkatan fungsi telinga bagian dalam. Bagian ini berfungsi untuk mengubah suara untuk diteruskan menjadi sinyal ke otak.
Selain kalium, ada beberapa zat gizi yang ternyata bisa Anda masukkan ke dalam diet sehat untuk menurunkan risiko gangguan pendengaran, seperti:
Zinc dan magnesium
Zinc dan magnesium merupakan satu dari sekian banyak zat gizi yang bisa Anda konsumsi saat menjalani diet sehat untuk menurunkan risiko gangguan pendengaran.
Kandungan zinc yang ada pada almond dan cokelat ternyata bisa membantu mengobati tinnitus. Tinnitus adalah kondisi ketika telinga berdering akibat kondisi kesehatan tertentu.
Magnesium juga disebut dapat memerangi radikal bebas yang diproduksi oleh suara keras dan berperan sebagai pelindung sel rambut telinga bagian dalam.
Maka itu, makan makanan yang teratur dengan memasukkan kedua zat gizi ini bisa mempertahankan fungsi pendengaran Anda saat ini.
Asam folat
Tahukah Anda bahwa konsumsi makanan yang mengandung asam folat juga dapat mengurangi risiko gangguan pendengaran?
Aliran darah yang dibatasi oleh asam amino membuat fungsi asam folat untuk melakukan metabolisme agar aliran darah lancar. Kondisi ini dapat terjadi karena telinga bagian dalam mengandalkan aliran darah yang teratur, sehingga folat berperan penting.
Maka dari itu, Anda bisa mulai menjalani diet sehat dengan konsumsi makanan asam folat, zinc, magnesium, dan kalium yang tinggi untuk menurunkan risiko gangguan pendengaran.
The post Makan Makanan Sehat Dapat Membantu Menjaga Fungsi Pendengaran, Lho! appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post