PANDELANG, WT – Dalam rangka merayakan kelulusan siswa kelas IX, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Salafiyyah Darul Bayan Gembong, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Wisata Literasi dan History” pada Senin, 23 Juni 2025.
Program ini dirancang sebagai perjalanan edukatif yang tidak hanya menjadi momen perpisahan, tetapi juga memperkaya wawasan siswa tentang pentingnya literasi dan sejarah lokal. Rangkaian kegiatan dimulai dari kunjungan ke Perpustakaan Kota Serang, dilanjutkan ke Museum Negeri Banten, Keraton Surosowan, Museum Kepurbakalaan Banten, dan ditutup dengan ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin.
Kepala MTs Salafiyyah Darul Bayan Gembong, Jejen Jaelani, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengedukasi siswa tentang pentingnya kebiasaan membaca buku serta memperkenalkan sejarah Banten secara langsung di lokasi-lokasi bersejarah.
“Melalui wisata literasi, kami ingin menumbuhkan kembali semangat membaca di kalangan siswa. Karena ilmu pengetahuan bersumber dari buku. Sedangkan wisata sejarah ini memberikan pemahaman nyata tentang kejayaan Kesultanan Banten dan perjuangan di masa penjajahan hingga kemerdekaan,” jelas Jejen.
Ia juga berharap kegiatan ini mampu memotivasi siswa untuk terus mengembangkan diri tanpa melupakan pentingnya literasi, yang menjadi fondasi dalam pendidikan dan kehidupan.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke Perpustakaan Kota Serang yang mendapat sambutan positif dari Kepala Seksi Pelayanan Perpustakaan, Filly Ratna Huri. Ia mengaku terkesan dengan antusiasme rombongan siswa dari Panimbang.
“Wah, luar biasa sekali karena datang dari jauh. Spesial banget hari ini,” ungkap Filly.
Ia menjelaskan bahwa perpustakaan menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung minat baca, mulai dari ruang anak, teater, ruang difabel, hingga akses buku digital (e-pusda). Meski tantangan dari gawai dan media sosial cukup besar, pihaknya terus berinovasi melalui perpustakaan keliling (pusling) yang menjangkau wilayah terpencil.
“Kami terus mendorong budaya membaca, turun langsung ke lapangan, bahkan hingga pelosok. Buku ditambah, pengunjung juga harus terus ditingkatkan,” tutur Filly. Ia menegaskan bahwa perpustakaan terbuka terhadap masukan demi layanan yang lebih baik.
Setelah mengunjungi perpustakaan, siswa melanjutkan perjalanan ke Museum Negeri Banten, tempat mereka mempelajari berbagai artefak sejarah dan budaya lokal. Kunjungan ini semakin memperkaya pemahaman siswa tentang masa lalu Banten. Kegiatan diakhiri dengan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan warisan budaya.
Dengan kegiatan ini, MTs Salafiyyah Darul Bayan berharap lulusan tahun ini tidak hanya membawa kenangan, tetapi juga bekal literasi dan wawasan sejarah yang akan membentuk karakter mereka ke depan. (RED)



















Discussion about this post