TANGERANG, WT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk mewujudkan target Bebas AIDS 2030. Berbagai upaya penanganan intensif terus digencarkan, mulai dari kegiatan skrining aktif, pengobatan, hingga pendampingan bagi penyandang HIV atau Orang dengan HIV (ODHIV).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes, dr. Yumelda Ismawir, menjelaskan bahwa skrining aktif kini dapat diakses di seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Sementara itu, layanan pengobatan dan perawatan komprehensif tersedia di 39 puskesmas, satu klinik swasta, dan 13 rumah sakit di Kota Tangerang.
“Masyarakat dapat memanfaatkan layanan pemeriksaan sukarela dan rahasia yang tersedia secara gratis melalui VCT (Voluntary Counseling and Testing) di puskesmas. Layanan ini mudah dijangkau dan tersebar luas di seluruh wilayah kota,” ungkap dr. Yumelda, Selasa (21/10/2025).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit juga menyediakan layanan pemeriksaan mandiri. Untuk pemantauan lebih lanjut, Pemerintah Kota Tangerang menyediakan pemeriksaan viral load di 15 fasyankes (termasuk 13 puskesmas dan 2 rumah sakit), serta pemeriksaan CD4 yang dapat dilakukan di Labkesda Kota Tangerang.
Pendampingan dan Kolaborasi Kuatkan Pengobatan
Selain fokus pada akses pengobatan, Dinkes juga memastikan proses penyembuhan ODHIV berjalan optimal melalui program pendampingan. Layanan ini bertujuan untuk menjaga disiplin konsumsi obat dan memastikan kualitas hidup pasien.
“Faskes juga menyediakan layanan konseling dan dukungan psikososial. Kami berkolaborasi langsung dengan komunitas dan yayasan yang aktif dalam penanganan ODHIV, seperti Yayasan Citra Andaru Bersama dan Jaringan Indonesia Positif, untuk mendukung proses pengobatan,” tambahnya.
Dinkes mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki perilaku berisiko, untuk segera melakukan tes dini secara mandiri di fasyankes terdekat.
“Penting sekali untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta aman, menjauhi hubungan seksual sebelum menikah, dan setia pada satu pasangan. Yang paling krusial, mari bersama-sama kita hentikan stigma negatif dan perundungan terhadap ODHIV. Kolaborasi ini adalah kunci untuk mencapai target Bebas AIDS 2030,” tutupnya. (KEY)



















Discussion about this post