TANGSEL-Berawal dari penjualan dengan konsep foodtruck di Granada Square, BSD, Serpong, Kini Kedai Kopi Kito Rato merambah bisnisnya dengan membuka kampus bisnis dan gerai outdoor di Jalan Masjid, Ciater, Serpong.
Kedai kopi yang dikelola momunitas diabilitas ini patut diacungi jempol. Meskipun tidak seperti orang normal, penyandang disabilitas ini semangat menjalankan bisnis food and beverage. Kedai kopi mereka pun diapresiasi pemerintah pusat.
Salah satu founder kopi Kito Rato Saldi Rahman mengatakan, selain membuka gerai baru, komunitas penyandang disabilitas ini mengembangkan bisnisnya dengan membuka kampus bisnis Kito Rato.
“Kampus binis ini dimaksudkan untuk membantu kawan kita penyandang disabilitas agar mempunyai keahlian dan ide sehingga bisa hidup mandiri,” katanya saat ditemui di gerai Kito Rato Ciater, Jumat, (24/11/2019).
Di Kampus Bisnis, lanjut Saldi akan diajari keterampilan handycraft, percetakan, desain. Saat ini sekitar 20 orang penyandang disabilitas yang sudah menjadi peserta pelatihan di Kampus Bisnis Kito Rato. “Untuk pelatihan bisa disesuaikan dengan minat peserta,” ujarnya.
Sementara Tenaga Ahli Madya Kedeputian V KSP Sunarman Sukamto mengatakan, Kito Rato bisa memberi teladan dan inspirasi bagi banyak penyangdang disabilitas lain yang mungkin belum berani berkarya.
“Pemerintah melalui KSP terus berjuang untuk membela dan memenuhi hak-hak kaum difabel. Memastikan UU No. 8 tahun 2016 tersosialisasikan dan diimplementasikan oleh semua pihak. Kita perlu banyak success story, bahwa kaum difabel bisa setara dengan yang lain. Kito Rato menginspirasi kita semua,” terang Sunarman yang juga penyandang disabilitas ini.
Kata Sunarman, sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi, pemerintah melalui KSP terus mendorong advokasi dan pemenuhan hak-hak kaum difabel. Dalam hal kewirausahaan dan UMKM, pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mendukung dan melibatkan UMKM difabel dalam pengadaan barang dan jasa.
“Harus ada yang mengawalinya. Kito Rato salah satunya bisa menyebarkan semangat entrepreneur kaum disabilitas. Saya berharap tak hanya di Tangsel. Penyandang disabilitas di daerah pun melakukan hal yang sama,” tandasnya. (KEY)
Discussion about this post