Ketua KPU Tangsel Meninggal Dunia Karena Covid-19

TANGSEL – Setelah menjalani perawatan intensif di RS Sari Asih Ciputat, Tangsel karena positif Covid-19, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel, Bambang Dwitoro menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 03.40 WIB, Sabtu (12/12/2020).

Almarhum terkonfirmasi dan menjalani perawatan intensif sejak Kamis pekan lalu, atau sepekan sebelum pencoblosan berlangsung di Tangsel. Kemudian menjalani perawatan di ruang ICU RS Sari Asih.

Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Peringati HUT Asrada dan Hari Kesehatan Nasional, RSU Tangsel Gelar Donor Darah

Diketahui, almarhum Bambang Dwitoro berdomisili di RT 01/03, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangsel meninggalkan istri dan dua anak.

“Iya benar, kabar dari keluarga jam 03.40 pagi tadi,” ujar Komisioner KPU Tangsel, Mudjahid Zein saat dikonfirmasi, Sabtu (12/12/2020).

Sementara, Ketua RT 01/03, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Asmui mengatakan semasa hidupnya, almarhum merupakan sosok yang dikenal ramah, baik itu di lingkungan kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

“Luar biasa di lingkungan baik banget orangnya, ramah betul, orangnya diem enggak banyak bicara, baik betul pokoknya, Alhamdulillah,” ujarnya.

Menurut Asmui, pada Minggu (13/1/2020) merupakan tanggal lahir almarhum Bambang Witoro. “Bahkan besok pagi tanggal 13, (Almarhum) ulang tahun ke-41, jadi lahirnya tanggal 13 bulan 12 tahun 1979,” ujarnya.

Menurutnya, istri almarhum memberikan kabar duka tersebut sekira pukul 04.00. Lalu, meminta untuk mengurus pemakaman dan menguburkannya bersebelahan dengan orang tua almarhum.

“Sekitar jam 4 subuh, istri almarhum telepon saya memberi tahu kalau pak Bambang meninggal. Akhirnya saya tanya, ada yang bisa dibantu enggak. Ternyata sang istri meminta almarhum dimakamkan di samping makam bapaknya, di TPU Puri,” ungkapnya.

Akan tetapi, dengan segala pertimbangan yang ada, baik dari RT maupun RW setempat, tak bisa memenuhi permintaan keluarga. Dikarenakan, almarhum meninggal dunia karena Covid-19.

“Tapi karena almarhum meninggal dunia karena Covid-19, saya bilang enggak bisa dan harus dimakamkan di TPU khusus Jombang. Tapi istrinya mengerti, ya sudah akhirnya jadinya di TPU Jombang,” terangnya. (PHD)