TANGERANG, WT – Otak berfungsi sebagai pusat kendali tubuh, mengatur berbagai aspek kehidupan seperti berpikir, emosi, dan gerakan. Namun, sejumlah kelainan dapat mengganggu fungsi otak, di antaranya stroke, aneurisma, tumor, serta malformasi pembuluh darah. Gangguan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Faktor Penyebab dan Gejala Kelainan Otak
Kelainan pada otak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Faktor genetik: Risiko yang diturunkan dari keluarga.
Cedera kepala: Trauma akibat kecelakaan.
Penyakit metabolik: Diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Infeksi: Kondisi yang menyerang otak atau pembuluh darahnya.
Gaya hidup tidak sehat: Pola makan buruk dan kurang olahraga.
Gejala yang sering muncul meliputi:
Sakit kepala berat yang terus-menerus.
Gangguan penglihatan.
Hilangnya keseimbangan.
Kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh.
Kejang, mual, dan muntah.
Teknologi DSA untuk Deteksi Kelainan Otak
Digital Subtraction Angiography (DSA) merupakan teknologi pencitraan medis yang memungkinkan dokter melihat pembuluh darah otak secara rinci. Prosedur ini bekerja dengan menghilangkan elemen latar belakang, seperti tulang, sehingga hanya pembuluh darah yang terlihat jelas.
Menurut dr. Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), dokter Subspesialis Radiologi Intervensi di Bethsaida Hospital Gading Serpong, “Teknologi DSA memungkinkan deteksi cepat dan akurat, serta menjadi panduan dalam penanganan kelainan seperti thrombectomy untuk stroke, coiling pada aneurisma, hingga embolisasi pada tumor.”
Penggunaan DSA untuk Diagnosis dan Penanganan
Aneurisma Serebral: DSA membantu mendeteksi ukuran, lokasi, dan bentuk aneurisma untuk merencanakan intervensi seperti coiling atau operasi.
Malformasi Arteriovenosa (MAV): Kelainan hubungan arteri dan vena ini dapat divisualisasikan dengan DSA untuk menentukan metode pengobatan terbaik.
Stenosis dan Oklusi Pembuluh Darah: Penyempitan atau sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan stroke iskemik dapat diidentifikasi dengan akurat.
Tumor dengan Suplai Darah Abnormal: DSA membantu memetakan suplai darah ke tumor, sehingga intervensi dapat dilakukan dengan risiko minimal.
Perdarahan Intrakranial: DSA efektif untuk mendeteksi sumber perdarahan akibat aneurisma pecah atau MAV.
Keunggulan Teknologi DSA di Bethsaida Hospital
Bethsaida Hospital Gading Serpong menawarkan teknologi DSA dengan berbagai keunggulan:
Minimal Invasif: Tidak memerlukan sayatan besar, sehingga lebih aman.
Akurasi Tinggi: Dapat mendeteksi kelainan secara detail.
Pemulihan Cepat: Pasien dapat beraktivitas lebih cepat setelah prosedur.
Real-Time Imaging: Memungkinkan pemantauan langsung aliran darah.
Panduan Prosedur: Membantu dokter dalam pemasangan stent atau embolisasi.
Fasilitas rumah sakit ini juga dilengkapi dengan Cath-Lab, CT Scan 512 Slice, MRI 1.5 Tesla, serta tim dokter spesialis yang berpengalaman. dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital, menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan otak.
“Otak memainkan peran vital dalam tubuh. Dengan teknologi seperti DSA, kami memastikan pasien mendapatkan diagnosis dan perawatan yang berkualitas untuk mendukung kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya. (RIZ)
Discussion about this post