TANGERANG, WT – Masih tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak mendorong berbagai pihak untuk mengambil langkah preventif. Berdasarkan data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024, sekitar 11,5 juta anak usia 13–17 tahun atau 50,78% pernah mengalami setidaknya satu bentuk kekerasan sepanjang hidup mereka.
Menanggapi kondisi ini, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Es Krim Sedunia, merek es krim Joyday bersama Yili Indonesia Dairy menggelar program edukasi perlindungan diri kepada lebih dari 1.000 siswa SMP di empat kota: Surabaya, Semarang, Bandung, dan Tangerang. Edukasi ini dikemas secara kreatif melalui gerakan tarian yang mengajarkan anak-anak tentang pentingnya mengenali batasan tubuh pribadi dan bagaimana menjaga diri dari sentuhan yang tidak pantas.
Presiden Direktur Yili Indonesia Dairy, Yu Miao, menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
“Kami tidak hanya menghadirkan es krim berkualitas, tetapi juga ingin menjadi bagian dari perlindungan masa depan anak-anak Indonesia. Lewat gerakan tarian yang menyenangkan, kami mengajarkan mereka bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh sembarangan oleh orang lain,” jelas Yu Miao.
Anak-anak, menurutnya, perlu memahami konsep area pribadi yang hanya boleh disentuh oleh orang tua atau tenaga medis, dan hanya dalam situasi tertentu. Edukasi ini penting karena anak-anak sering belum mampu membedakan antara sentuhan yang wajar dan yang berpotensi membahayakan.
Tak hanya memberikan edukasi, Joyday juga membagikan es krim secara gratis kepada seluruh siswa yang terlibat sebagai bentuk apresiasi dan kebahagiaan bersama. Yili Indonesia Dairy sendiri sudah dikenal aktif menjalankan berbagai program sosial, seperti penggalangan dana bagi penyandang tunanetra, kerja sama dengan lembaga sosial, serta kegiatan donor darah.
“Anak-anak adalah fondasi masa depan bangsa. Melalui edukasi seperti ini, kami ingin menghadirkan lingkungan yang lebih aman dan penuh nilai positif. Komitmen kami adalah memberikan dampak nyata bagi generasi muda, bukan hanya melalui produk, tetapi juga melalui pengetahuan yang membekali mereka untuk masa depan,” tutup Yu Miao.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 28 Kota Tangerang, Dedeh, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai pendekatan yang digunakan Joyday cukup efektif untuk membangun pemahaman siswa.
“Program ini sangat relevan dengan situasi saat ini. Anak-anak butuh edukasi yang mudah dipahami, namun tetap mengena. Kami berharap kerja sama semacam ini terus berlanjut agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa,” pungkasnya. (KEY)
Discussion about this post