TANGERANG, WT – Menjelang peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, muncul fenomena unik yang menyedot perhatian publik di media sosial. Banyak masyarakat, terutama generasi muda, tampak memasang bendera bajak laut dari serial One Piece, bahkan disandingkan dengan bendera Merah Putih.
Menanggapi fenomena tersebut, praktisi komunikasi Gunawan Raharjo menilai bahwa aksi tersebut banyak dipicu oleh tren semata dan minim pemahaman terhadap konteks sosial-politik yang lebih luas.
“Saya melihat fenomena ini muncul karena banyak orang FOMO (fear of missing out), tanpa memahami konsensus atau nilai-nilai yang mendasari peringatan kemerdekaan,” ujar Gunawan dalam keterangannya pada Sabtu, (2/8/2025).
Ia menegaskan pentingnya masyarakat, terutama generasi muda, untuk cermat membedakan antara narasi komunikasi politik yang berbasis substansi dan narasi yang hanya bertujuan menimbulkan kegaduhan atau sensasi viral semata.
Gunawan juga menyoroti adanya kemungkinan fenomena ini menjadi bagian dari propaganda oposisi yang sengaja didesain untuk mendiskreditkan pemerintah menjelang 17 Agustus.
“Jika ditilik dari sudut pandang komunikasi politik, penggunaan simbol seperti bendera bajak laut ini bisa dimaknai sebagai bentuk simbolik yang mengarah pada disinformasi atau upaya menurunkan citra pemerintah,” jelasnya.
Untuk itu, Gunawan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak larut dalam tren yang menyesatkan.
“Jangan FOMO. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama menjelang hari kemerdekaan. Para pemuda harus bijak dalam menyikapi isu-isu yang berkembang, karena mereka adalah generasi penerus negeri ini,” tutup Gunawan.



















Discussion about this post