WARTA TANGERANG – Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker serviks (leher rahim) yang angkanya hampir menyentuh 30% dari jumlah penderita kanker.
Oleh sebab itu, Eka Hospital
Grup mengadakan edukasi umum bertema “Karena Wanita Harus Mengerti”. Edukasi ini bertujuan mengajak seluruh wanita Indonesia untuk semakin sadar terhadap kanker serta melakukan deteksi dini secara rutin.
Acara seminar umum kanker ini dilaksanakan pada Sabtu, (30/10/2021) diisi oleh tim multidisiplin dokter spesialis kanker Eka Hospital, yang terdiri dari spesialis bedah onkologi, spesialis hematologi onkologi dan spesialis kebidanan kandungan konsultan onkologi juga bersama bintang tamu, Andien.
Selain itu, acara seminar umum ini juga turut didukung oleh berbagai komunitas kanker seperti Yayasan Kanker Indonesia, komunitas pelangi dan CISC Indonesia.
Chairman Cancer Center Eka Hospital, DR. Dr. Sonar Soni Panigoro, SpB-Onk, M.Epid, MARS menjelaskan penyakit kanker payudara dapat dideteksi dini dengan tindakan diagnostik yang sederhana. Dan jika terdeteksi lebih dini, pengobatan kanker payudara pada stadium dini tidak hanya untuk mengontrol penyakit tetapi juga kuratif atau mencapai kesembuhan, sehingga pasien dapat kembali menjalani kehidupannya secara produktif.
Kanker yang ditemukan pada stadium 0 tingkat kesembuhannya 100%, 90% pada stadium 1, 80% pada stadium 2, 60% pada stadium 3, tetapi sulit disembuhkan jika baru ditemukan pada stadium 4.
Sementara itu, dr. Muhammad Yusuf, Sp. OG (K) Onk memaparkan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia urutan kedua tertinggi di dunia. Setiap hari hampir ada 50 orang wanita terdeteksi kanker serviks (kanker leher rahim), kebanyakan penderita kanker serviks tidak mengalami gejala
signifikan, namun biasanya perempuan dengan kanker serviks datang dengan keluhan nyeri panggul, pendarahan, pendarahan pasca aktivitas seksual, dan keputihan. Dengan kondisi keluhan seperti ini, biasanya pasien datang dengan stadium yang sudah lanjut.
“Kanker serviks dapat dicegah jika kamu mengetahui proses perjalanan dari mulai terjadinya infeksi sampai munculnya kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penekanan dalam skrining yaitu melalui pemeriksaan virus HPV dan papsmear secara rutin.
“Kelainan pada payudara dapat terjadi pada siapapun dan kapanpun, termasuk saat masih berusia
remaja. Tumor pada usia muda terabaikan karena perempuan pada usia muda kurang paham, serta cenderung menyepelekannya. Tumor jinak yang sering kali dialami perempuan usia remaja, terdapat
dua jenis, pertama yang membutuhkan tindakan operasi dan kedua yang tidak memerlukan operasi.
Jika mengalami salah satu dari kedua tumor jinak ini, dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B(K) Onk menyarankan agar segera berkonsultasi ke dokter atau periksa payudara secara klinis (Sadanis) untuk mendapatkan penanganan lebih dini.
Sedangkan, Dr. Andhika Rachman, Sp.PD, KHOM menjelaskan tentang kemoterapi neo ajuvan atau pra-operasi adalah pengobatan kanker utama untuk kanker-kanker stadium dini. Neo ajuvan adalah pengobatan kemoterapi yang diberikan sebelum operasi dimulai. Gunanya untuk mencegah supaya tidak muncul kembali kanker setelah selesai operasi dilakukan dan mengurangi pendarahan.
Pusat Kanker Eka Hospital berfokus pada penanganan kanker wanita secara multidisplin yang kedepannya akan dilengkapi dengan teknologi baru seperti IORT atau Intra Operative Threapy, yang memungkinkan pasien langsung mendapatkan terapi radiasi yang cukup sesaat setelah dilakukan pengangkatan sel kanker, hal ini bertujuan untuk mencegah adanya kemungkinan terjadinya metastasis atau penyebaran sel kanker ke tempat lain. Pusat Kanker Eka Hospital saat ini
berfokus di lokasi Eka Hospital BSD dan Eka Hospital Cibubur.
“Kami akan segera menghadirkan berbagai alat penunjang seperti PET-SCAN hingga Teknologi Radioterapi terbaru seperti IORT yang dimana terapi ini belum ada di Indonesia. Serta, melalui kegiatan ini kami mengumumkan bahwa Eka Hospital akan berperan aktif melawan kanker dengan menghadirkan paduan terapi yang terjangkau ditambah lagi adanya keringanan biaya sebesar 5 persen untuk kemoterapi serta potongan hingga 50 persen untuk pemeriksaan kanker juga deteksi
dini, ” ungkap Head of Marketing Corporate Eka Hospital, Erwin Suyanto.
Pusat Kanker Eka Hospital juga membuat program untuk menghadirkan keluarga kedua bagi setiap pasien kanker melalui ruang interaksi komunitas. Dimana diruangan ini para pasien dapat bertemu dengan para survivor kanker untuk mendapatkan pengalaman juga pendamping dalam menjalani terapi pengobatan kanker di Eka Hospital. (RLS)
Discussion about this post