• Tentang Kami
  • Contact
Sabtu, 8 November 2025
Wartatangerang.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Tangerang
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Cegah Resistansi Antimikroba di ICU, Pfizer dan Eka Hospital Suarakan Gerakan #JituDiICU

Oleh: Rizki
Rabu, 6 September 2023 / 20:55 WIB
Share on FacebookShare on Twitter

TANGSEL, WT – Berurusan dengan ruang perawatan intensif (intensive care unit/ICU) bukanlah hal mudah bagi keluarga pasien.

Sebab, seringkali situasinya berhubungan dengan keselamatan nyawa. Belum lagi jika menimbang ancaman resistansi antimikroba (AMR) yang membuat bakteri, jamur atau virus penyebab infeksi pada tubuh seseorang lebih sulit ditangani dengan antibiotik, antijamur, atau antiviral sehingga pasien sulit sembuh dan perlu dirawat lebih lama.

READ ALSO

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Sekitar 7 dari 10 orang yang dirawat di ICU menerima antibiotik sebagai salah satu terapi utama untuk menyembuhkan infeksi. Untuk itu, penggunaan antibiotik secara rasional sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya resistansi antimikroba di ruang ICU.

Keterlibatan pasien dan keluarganya memegang peran penting dalam hal mencegah kondisi AMR di ICU. Caranya dengan membangun komunikasi yang produktif dengan tenaga kesehatan terkait.

Komunikasi dua arah ini akan meningkatkan pemahaman pihak pasien, dan mendorong diskusi lanjutan yang lebih baik mengenai rekomendasi medis dari tenaga kesehatan.

Dengan begitu, pemberian antibiotik pun menjadi lebih jitu di ICU, hingga berujung pada meningkatnya kualitas perawatan yang diterima pasien dan menurunnya risiko AMR.

Sejalan dengan ini, Pfizer Indonesia bekerja sama dengan Eka Hospital dan mitra kesehatan lainnya, menyelenggarakan seminar bertema “Peran Nakes dan Keluarga Pasien dalam Mewujudkan Tata Laksana Penggunaan Antimikroba yang Bijak & Rasional di ICU: Tepat Waktu, Tepat Pasien, Tepat Guna” di Swiss-Belhotel Serpong pada Rabu, (6/9/2023).

Seminar ini mengupas lebih dalam manfaat gerakan #JituDiICU dengan mendorong keluarga pasien untuk melakukan komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan tenaga kesehatan.

“Sebagai perusahaan biofarmasi inovatif, Pfizer Indonesia menyuarakan gerakan #JitudiICU sebagai wujud kontribusi nyata dalam upaya bersama mengedukasi masyarakat. Pasien perlu berdialog dan memperoleh informasi yang jelas dari tenaga kesehatan sehingga risiko AMR dapat dipahami dan ditanggulangi,” ungkap Presiden Direktur Pfizer Indonesia, Nora Tiurlan Siagian.

Hadir sebagai seorang patient advocate, Butet Trivyantini, menyambut baik diluncurkannya gerakan #JituDiICU.

“Keluarga dan pemerhati pasien sudah seyogyanya bertanya, serta mendapatkan informasi yang jelas dan edukasi tentang alasan, jenis, dosis, lama penggunaan, manfaat, dan risiko terkait penggunaan antibiotik di ICU,” jelas Butet.

Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anestesi Konsultan Perawatan Intensif Eka Hospital BSD, , dr. Vannesi T. Silalahi, Sp.An, MSc, KIC, menyatakan beberapa poin penting untuk membangun komunikasi dua arah agar meningkatkan pemahaman pihak pasien dan mendorong diskusi lanjutan yang lebih baik mengenai rekomendasi medis dan tenaga kesehatan.

dr. Vannesi menjelaskan, terdapat empat pertanyaan yang dapat membuka diskusi dengan tenaga kesehatan dalam hal pemberian antibiotik yang lebih jitu, sehingga berujung pada meningkatnya kualitas perawatan yang diterima pasien dan menurunnya risiko AMR.

Berikut empat pertanyaan di bawah ini yang dapat membangun komunikasi dengan tenaga kesehatan:

Bagaimana penggunaan antibiotik saat ini?

Perlu diketahui bahwa tenaga kesehatan di ICU umumnya memberi antibiotik sedini mungkin (antibiotik empirik) kepada pasien sebagai tindakan darurat untuk menstabilkan kondisi pasien. Tenaga kesehatan menggunakan antibiotik empirik secara cermat dengan menilai beberapa hal, misalnya tingkat keparahan infeksi, lamanya infeksi, serta lokasi dan sumber infeksi.

Pihak pasien dapat menanyakan jenis, dosis, lama penggunaan, rute (cara pemberian), serta efek samping penggunaan antibiotik ini kepada tenaga medis agar mendapat pemahaman yang lebih baik.

Bagaimana dengan hasil uji kultur?

Perlu diketahui bahwa sebelum tenaga kesehatan memberi antibiotik definitif kepada pasien ICU, mereka akan melakukan tes laboratorium (uji kultur) untuk mengetahui secara tepat jenis bakteri penyebab infeksi pada pasien. Hasil uji kultur akan keluar dalam beberapa hari, sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kesehatan untuk melanjutkan, menghentikan, atau mengganti penggunaan antibiotik yang sudah berjalan.

Beberapa hal yang bisa ditanyakan kepada tenaga kesehatan antara lain adalah apakah akan dilakukan uji kultur, waktu keluarnya hasil uji kultur, alternatif perawatan yang bisa dilakukan setelah hasil uji kultur keluar, serta risiko pemberian antibiotik empirik apabila ternyata infeksi pasien bukan disebabkan oleh bakteri.

Bagaimana perkembangan kondisi pasien?

Selain hasil uji kultur, hal lain yang juga menjadi pertimbangan tenaga kesehatan dalam memberikan antibiotik adalah perkembangan kondisi pasien ICU, apakah membaik atau memburuk selama perawatan. Oleh karena itu, pertanyaan ini bisa diajukan secara berkala kepada tenaga kesehatan selama perawatan berlangsung.

Lebih spesifiknya, pertanyaan yang bisa diajukan antara lain adalah seberapa sering tenaga kesehatan akan memberikan informasi terbaru mengenai kondisi pasien, siapa saja yang dapat ditanyai mengenai perkembangan kondisi kesehatan pasien, tindakan lain atau perubahan pemberian antibiotik apa yang akan diterapkan jika kondisi pasien tidak kunjung membaik, dan sebagainya.

Bagaimana risiko resistansi antimikroba ditangani?

Pertanyaan ini bisa diajukan ketika rekomendasi medis dari tenaga kesehatan mengandung unsur pemberian antibiotik di dalamnya. Dengan bertanya secara spesifik mengenai langkah pencegahan AMR, pihak pasien pun dapat mengetahui secara pasti langkah-langkah yang diambil tenaga kesehatan untuk meminimalkan risiko AMR.

Beberapa pertanyaan yang bisa pasien atau keluarganya ajukan juga ke tenaga kesehatan misalnya seberapa tinggi risiko terjadinya resistansi antimikroba di ICU, indikator terjadinya resistansi antimikroba terhadap pasien, risiko transmisi bakteri, jamur atau virus yang sudah kebal ke anggota keluarga lain, serta upaya-upaya lain yang bisa dilakukan untuk menekan risiko terjadinya resistansi antimikroba.

Diketahui, Jitu di ICU merupakan gerakan edukasi kesehatan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan yang didukung oleh Pfizer Indonesia dan mitranya dengan tujuan mendorong penggunaan antimikroba yang bijak & rasional dengan tiga prinsip penting: Tepat Waktu, Tepat Pasien dan Tepat Guna. Selain itu, gerakan ini menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara keluarga pasien dan tenaga kesehatan perlu membangun pemahaman tentang bahaya resistansi antimikroba (AMR) serta cara mengatasinya. (RIZ)

Tags: Eka HospitalEka Hospital BSDJitu di ICUWarta Tangerang

Temukan berita terkini Wartatangerang.com di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang*

Previous Post

OPD Pemkot Tangerang Diminta Responsif Manfaatkan Medsos

Next Post

Launching Dapur All, Puluhan Anak Yatim Piatu Sumringah Diberi Santunan

Related Posts

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah
Kesehatan

Kupas Tuntas Bahaya Kaki Diabetes dan Pentingnya Kontrol Gula Darah

Oleh: Rizki
Kamis, 6 November 2025 / 14:04 WIB
Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda
Kesehatan

Jangan Abai! 8 Faktor Risiko Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini yang Bisa Selamatkan Hidup Anda

Oleh: Rizki
Rabu, 29 Oktober 2025 / 17:55 WIB
Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara
Kesehatan

Jangan Panik! Dokter Bedah Eka Hospital Jelaskan Perbedaan Benjolan Jinak dan Kanker Payudara

Oleh: Rizki
Selasa, 28 Oktober 2025 / 19:49 WIB
Jangan Salah Mengenali, Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Kesehatan

dr. Timoteus Richard: Diabetes Bisa Dicegah dengan Perubahan Gaya Hidup Sederhana

Oleh: Rizki
Senin, 27 Oktober 2025 / 20:53 WIB
Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat
Kesehatan

Kota Tangerang Bebas AIDS 2030, Layanan HIV dan VCT Gratis di Puskesmas hingga Dukungan Komunitas Diperkuat

Oleh: Rizki
Rabu, 22 Oktober 2025 / 09:27 WIB
Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV
Kesehatan

Skrining hingga ARV Gratis! Pemkot Tangerang Serius Tangani ODHIV

Oleh: Rizki
Selasa, 14 Oktober 2025 / 09:18 WIB
Next Post
Launching Dapur All, Puluhan Anak Yatim Piatu Sumringah Diberi Santunan

Launching Dapur All, Puluhan Anak Yatim Piatu Sumringah Diberi Santunan

Discussion about this post



WARTA TERKINI

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Taman Rasa, Sentra Kuliner Baru di Gading Serpong

Jumat, 7 November 2025 / 19:43 WIB
Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Transformasi UIN Jakarta ke PTNBH: Pendapatan Non-UKT Naik 180 Persen

Jumat, 7 November 2025 / 14:29 WIB
Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Edukatif dan Menghibur, Mal Ciputra Tangerang Hidupkan Kembali Dunia Dinosaurus

Jumat, 7 November 2025 / 08:25 WIB
Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Bupati Tangerang Sambangi Veteran Perang Usia 1 Abad

Kamis, 6 November 2025 / 22:21 WIB
Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Gubernur Banten Ajak Tangerang Raya ‘Gas Pol’ Bangun PSEL TPA Jatiwaringin

Kamis, 6 November 2025 / 22:16 WIB
300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

300 Crosser Guncang Tangerang! Sirkuit Selapajang Resmi Comeback Lewat Grasstrack Piala Wali Kota

Kamis, 6 November 2025 / 22:10 WIB
Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Gol Injury Time PSBS Biak Hentikan Tren 9 Laga Tak Terkalahkan Persita

Kamis, 6 November 2025 / 22:03 WIB
Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Sinergi Ritel vs UMKM Jadi Senjata Baru Indonesia Hadapi Perdagangan Dunia

Kamis, 6 November 2025 / 21:50 WIB
Facebook Twitter Instagram Youtube
Wartatangerang.com

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabupaten Tangerang
  • Kota Tangerang
  • Kota Tangsel
  • Banten
  • Nasional
  • Indeks

© 2022 Wartatangerang.com | Situs Berita dan Informasi Seputar Tangerang