Serang (Antaranews Banten) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menghadiahi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah satu unit mobil Avanza jenis terbaru, atas keberhasilan, partisipasi dan kepeduliannya terhadap perlindungan ketenagakerjaan di wilayah kerjanya.
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Banten Teguh Purwanto menyerahkan kunci mobil tersebut secara simbolis kepada Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai acara apel Hari Kesadaran Nasional di halaman Kantor Bupati Serang, Rabu.
Hadiah mobil yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan pusat itu, kata Teguh Purwanto, layak diterima Pemerintah Kabupaten Serang karena telah berhasil memenuhi beberapa penilaian yang berkaitan dengan perlindungan ketenagakerjaan, bahkan menduduki juara tiga sebagai daerah yang sadar akan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pemerintah Kabupaten Serang meraih penghargaan Piala Paritrana dari BPJS Ketenagakerjaan yang terbaik ke-3 se-Indonesia. Terbaik pertama diraih Kota Surakarta, dan terbaik kedua Kabupaten Jember. Piagam penghargaannya telah diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta pada 31 Juli 2018.
Teguh mengatakan di Provinsi Banten ada dua kabupaten/kota yang masuk nominasi penerima Piala Paritrana, yaitu Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang, namun dalam seleksi penilaian terakhir dimenangkan Kabupaten Serang.
Juri pada kompetisi tersebut terdiri dari ahli jaminan sosial, ahli kebijakan publik, akademisi, perwakilan pengusaha, dan perwakilan pekerja. Sementara aspek penilaian meliputi coverage kepesertaan, aspek regulasi, inisiatif, dan diseminasi informasi.
Menurut Teguh, selain mampu meningkatkan jumlah kepesertaan, Pemerintah Kabupaten Serang juga telah memiliki sejumlah regulasi yang mendukung pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan seperti Perbup Nomor: 35 Tahun 2017 dan Surat Edaran Bupati Nomor: 560-1900-huk-2017 dan Nomor:560-1901-huk-2017.
“Peraturan daerah itu, salah satu penilaian yang menguatkan Kabupaten Serang memperoleh penghargaan, disamping capaian kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari jumlah angkatan kerja yang di Kabupaten Serang, kepatuhan perusahaan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, dan pelaksanaan dinas penanaman modal dan PTSP yang mensyaratkan kepesertaan dalam memberikan izin usaha,” kata Teguh seraya menambahkan Kabupaten Serang juga sudah memiliki desa sadar sosial ketenagakerjaan di Desa Sindangsari dan Desa Kadugenep di Kecamatan Petir.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah menetapkan wilayahnya sebagai juara 3 sebagai terbaik penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kami tentu bangga karena mampu mengalahkan sekitar 520 kabupaten/kota, dan sekaligus menjadi tantangan bagi kami untuk lebih meningkatkan lagi program ketenagakerjaan pada tahun-tahun mendatang,” kata Tatu.
Ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, khususnya mengajak sektor informal seperti tukang bakso, nelayan, petani dan tukang becak untuk mau menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya hanya Rp16.800 per bulan.
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Banten Teguh Purwanto menyerahkan kunci mobil tersebut secara simbolis kepada Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai acara apel Hari Kesadaran Nasional di halaman Kantor Bupati Serang, Rabu.
Hadiah mobil yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan pusat itu, kata Teguh Purwanto, layak diterima Pemerintah Kabupaten Serang karena telah berhasil memenuhi beberapa penilaian yang berkaitan dengan perlindungan ketenagakerjaan, bahkan menduduki juara tiga sebagai daerah yang sadar akan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pemerintah Kabupaten Serang meraih penghargaan Piala Paritrana dari BPJS Ketenagakerjaan yang terbaik ke-3 se-Indonesia. Terbaik pertama diraih Kota Surakarta, dan terbaik kedua Kabupaten Jember. Piagam penghargaannya telah diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta pada 31 Juli 2018.
Teguh mengatakan di Provinsi Banten ada dua kabupaten/kota yang masuk nominasi penerima Piala Paritrana, yaitu Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang, namun dalam seleksi penilaian terakhir dimenangkan Kabupaten Serang.
Juri pada kompetisi tersebut terdiri dari ahli jaminan sosial, ahli kebijakan publik, akademisi, perwakilan pengusaha, dan perwakilan pekerja. Sementara aspek penilaian meliputi coverage kepesertaan, aspek regulasi, inisiatif, dan diseminasi informasi.
Menurut Teguh, selain mampu meningkatkan jumlah kepesertaan, Pemerintah Kabupaten Serang juga telah memiliki sejumlah regulasi yang mendukung pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan seperti Perbup Nomor: 35 Tahun 2017 dan Surat Edaran Bupati Nomor: 560-1900-huk-2017 dan Nomor:560-1901-huk-2017.
“Peraturan daerah itu, salah satu penilaian yang menguatkan Kabupaten Serang memperoleh penghargaan, disamping capaian kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari jumlah angkatan kerja yang di Kabupaten Serang, kepatuhan perusahaan dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, dan pelaksanaan dinas penanaman modal dan PTSP yang mensyaratkan kepesertaan dalam memberikan izin usaha,” kata Teguh seraya menambahkan Kabupaten Serang juga sudah memiliki desa sadar sosial ketenagakerjaan di Desa Sindangsari dan Desa Kadugenep di Kecamatan Petir.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah menetapkan wilayahnya sebagai juara 3 sebagai terbaik penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kami tentu bangga karena mampu mengalahkan sekitar 520 kabupaten/kota, dan sekaligus menjadi tantangan bagi kami untuk lebih meningkatkan lagi program ketenagakerjaan pada tahun-tahun mendatang,” kata Tatu.
Ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, khususnya mengajak sektor informal seperti tukang bakso, nelayan, petani dan tukang becak untuk mau menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya hanya Rp16.800 per bulan.
Discussion about this post