TANGERANG, WT – Gangguan reproduksi sering menjadi permasalahan yang dirasakan oleh banyak pria, terutama di usia yang sudah semakin tua.
Meski bervariasi, salah satu gangguan reproduksi yang risikonya bertambah tinggi seiringnya bertambah umur adalah impoten atau disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi (DE) merupakan kondisi dimana alat kelamin pria mengalami gangguan sehingga tidak dapat melakukan ereksi atau tidak dapat mempertahankan ereksi untuk mendapatkan hubungan intim yang memuaskan.
Derajat DE beragam mulai dari gangguan minimal terhadap ereksi hingga tidak bisa ereksi sama sekali. Pada kasus ini, kebanyakan pria merasa malu untuk memeriksakan diri dan menimbulkan banyak masalah mulai dari kehidupan seksual hingga kesehatan mental.
Faktanya disfungsi ereksi adalah sebuah penyakit yang bisa dikeluhkan semua pria, karena risiko penyakit ini akan semakin tinggi seiring Anda bertambah tua. Oleh karena itu, sudah sebaiknya kita untuk terus waspada dan siap tanggap untuk segera memeriksakan diri ketika mulai merasakan gejalanya.
Ada beberapa faktor yang harus Anda ketahui yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami disfungsi ereksi, serta apa saja dampak dari disfungsi ereksi pada kesehatan fisik serta mental Anda.
Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital BSD, dr. Dyandra Parikesit, BMedSc Sp.U, FICS.
Faktor Penyebab Disfungsi Ereksi
Meski disfungsi ereksi akan menjadi semakin umum saat Anda bertambah tua, ada beberapa hal yang diketahui dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit ini. Gangguan disfungsi ereksi diketahui dapat disebabkan karena beberapa faktor, yaitu:
Stres dan kelelahan
Gangguan hormon
Gangguan pada pembuluh darah
Obesitas
Kurang berolahraga
Merokok
Konsumsi minuman beralkohol
Konsumsi obat-obatan tertentu
Riwayat penyakit tertentu
Apakah Disfungsi Ereksi Berbahaya?
Biasanya, disfungsi ereksi yang terjadi selama beberapa waktu tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan beberapa pengobatan dan terapi. Namun jika disfungsi ereksi berlangsung dalam waktu yang lama dan tidak kunjung pulih, itu bisa menandakan adanya suatu penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sumbatan pada pembuluh darah, kanker, hingga gangguan mental kronis.
Disfungsi ereksi juga dapat menyebabkan permasalahan antar pasangan dan tak jarang mengganggu hubungan dan kebutuhan reproduksi baik untuk pasangan dan diri Anda sendiri.
Tapi sayangnya, masih banyak pria yang enggan untuk menceritakan dan memeriksakan disfungsi ereksi yang mereka alami. Ini dikarenakan masalah gangguan reproduksi seringkali dipandang sebelah mata dan kerap menyebabkan rasa malu pada pengidapnya hingga akhirnya mereka menyembunyikan gangguan tersebut.
Disfungsi ereksi adalah penyakit yang bisa ditangani dengan pengobatan dari dokter, maka dari itu jangan merasa malu untuk mendiskusikan hal ini kepada pasangan serta dokter urologi terkait. Dengan mengidentifikasi penyebab disfungsi ereksi, Anda bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan lebih cepat dan kembali dalam menjalani kehidupan seksual yang sehat bersama dengan pasangan Anda.
Pengobatan Disfungsi Ereksi
Pada pengobatan disfungsi ereksi, ada beberapa obat-obatan serta terapi lain yang mungkin bisa Anda lakukan, bergantung dari permasalahan utama yang menyebabkan disfungsi ereksi tersebut.
Sebelum memulai pengobatan, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi penyebab dari disfungsi ereksi, sehingga dokter mungkin akan menanyakan riwayat obat-obatan hingga gaya hidup yang Anda jalankan.
Setelah itu, dokter dapat merekomendasikan beberapa pengobatan mulai meresepkan obat-obatan, injeksi obat, terapi Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), terapi hormon, Injeksi intrakavernosa, hingga penggunaan alat bantu pompa vakum ereksi. Dokter juga dapat merekomendasikan untuk melakukan sesi terapi dengan psikolog jika dirasa gangguan disfungsi ereksi disebabkan karena masalah mental.
Namun jika disfungsi ereksi Anda disebabkan karena masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, maka Anda mungkin akan melakukan penanganan lebih lanjut bersama dengan dokter terkait dalam menangani permasalahan tersebut.
Pusat Urology & Mens Couple Clinic Eka Hospital Menyediakan Pengobatan untuk Disfungsi Ereksi
Eka Hospital memiliki pusat urologi yang bisa mengatasi berbagai masalah batu ginjal, prostat, serta gangguan reproduksi. Pusat tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K), yang merupakan seorang dokter spesialis urologi dan perintis ilmu uro-andrologi modern.
Urology & Mens Couple Clinic juga telah dilengkapi dengan penanganan untuk mengatasi gangguan disfungsi ereksi, yaitu injeksi intrakavernosa, alat Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), alat bantu vakum ereksi (vacuum erection device), hingga terapi fisik dan olahraga.
Sudah saatnya kita menepis rasa malu yang menghambat kita untuk membicarakan masalah pada kesehatan reproduksi kita. Jangan ragu untuk membicarakan masalah tentang disfungsi ereksi dengan pasangan serta dokter yang menangani. (RIZ)
Discussion about this post