TANGERANG, WT – Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan lemak, termasuk pada arteri yang menuju otot jantung.
Pada tahap awal, aliran darah yang berkurang dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada. Namun, jika dibiarkan, penyumbatan total dapat terjadi dan berakibat fatal. Salah satu metode medis yang digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah operasi bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
CABG merupakan prosedur medis yang bertujuan untuk mengembalikan aliran darah ke otot jantung dengan menciptakan jalur baru bagi darah yang kaya oksigen. Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular untuk mengatasi penyumbatan akibat penyakit jantung koroner.
Dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, Sp.BTKV, Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular dari Eka Hospital BSD, menjelaskan bahwa otot jantung memerlukan pasokan darah yang cukup agar dapat berfungsi dengan optimal. “Tanpa suplai darah yang memadai, otot jantung dapat mengalami kerusakan, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan serangan jantung,” ungkapnya.
Perbedaan CABG dan Pemasangan Ring Jantung
Baik operasi bypass jantung (CABG) maupun pemasangan ring (stent) jantung bertujuan untuk memperbaiki suplai darah ke jantung, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Operasi Bypass Jantung (CABG): Prosedur ini dilakukan dengan membuka rongga dada untuk mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain, seperti kaki atau lengan, lalu menempatkannya di jantung guna menciptakan jalur baru bagi aliran darah.
Pemasangan Ring Jantung: Metode ini menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di selangkangan, lengan, atau leher untuk membuka arteri yang tersumbat dengan bantuan ring (stent).
Dr. Akmal menambahkan bahwa pilihan prosedur tergantung pada tingkat keparahan penyumbatan. “Pada beberapa kasus, pemasangan ring jantung sudah cukup untuk mengembalikan suplai darah. Namun, jika penyumbatan lebih kompleks, operasi bypass jantung menjadi pilihan terbaik,” jelasnya.
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner
Mengingat penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, deteksi dini sangatlah penting. Jika seseorang memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, atau kebiasaan merokok, maka pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin sangat disarankan.
“Menjaga pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta menghindari faktor risiko adalah langkah terbaik dalam mencegah penyakit jantung koroner,” tutup Dr. Akmal. (RIZ)
Discussion about this post