CILEGON, WT – Gubernur Banten, Andra Soni, secara resmi mengusulkan agar pelabuhan-pelabuhan di wilayah Banten diaktifkan sebagai pelabuhan ekspor-impor untuk barang umum. Usulan strategis ini disampaikan dalam acara Peluncuran Jalur Logistik Multimoda Kereta Api dan Kapal Roro di Dermaga PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Cilegon, pada Selasa (18/11/2025), yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Solusi Logistik Nasional
Andra Soni optimis bahwa dengan posisi geografis Banten yang strategis, aktivasi pelabuhan ekspor-impor di daerahnya dapat menjadi kunci pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen.
Menurutnya, pemusatan aktivitas logistik di Pelabuhan Tanjung Priok saat ini menyebabkan biaya tinggi, kemacetan akibat truk yang bercampur dengan mobil kecil, dan lonjakan penggunaan Bahan Bakar Bersubsidi. Dengan potensi kawasan industri besar di Banten, penggunaan pelabuhan lokal dinilai mampu menjadi solusi efisiensi logistik.
Dukungan Pemerintah Pusat
Menko IPK AHY menyambut baik inisiatif tersebut, menegaskan bahwa Cilegon dan Banten memiliki industri strategis yang sangat fundamental. AHY juga menekankan pentingnya pembangunan moda transportasi secara seimbang di Indonesia sebagai negara kepulauan.
Penggunaan kereta api dan kapal Roro (seperti rute KBS Cigading–Pelabuhan Panjang Lampung) dianggap krusial untuk mengatasi masalah over dimension overload (ODOL) serta menekan risiko kecelakaan di jalan raya. Kapal Roro di KBS sendiri diklaim mampu mengangkut hingga 300 truk.
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Muhammad Akbar Johan, menambahkan bahwa optimalisasi jalur logistik ini tidak hanya mendukung pengangkutan produk PT KS, tetapi juga berpotensi menarik industri baru. Selain itu, pemeriksaan dokumen barang yang dilakukan langsung di Cilegon akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan daerah. (RED)



















Discussion about this post