TANGSEL, WT – Menurunnya kualitas udara di Kota Tangerang Selatan, tidak dapat dianggap sepele. Buruknya kualitas udara berdampak langsung bagi kesehatan masyarakat dalam jangka pendek dan menengah. Semua itu dapat berimplikasi pada menurunnya produktifitas masyarakat.
“Dari laporan indeks kualitas udara menunjukan penurunan yang drastis. Hal ini pelru segera diantisipasi pemerintah daerah,” ujar pengamat Kebijakan Publik IDP-LP, Riko Noviantoro saat dikonfirmasi pada Kamis, (10/8/2023)
Setidaknya, lanjut Riko terdapat tiga langkah yang diperlukan Pemkot Tangsel. Pertama, pemberitahuan kepada publik. Pemerintah perlu menginformasikan secara massif kondisi udara di Tangerang Selatan untuk menumbuhkan kesadaran bersama di lingkugan masyarakat.
Kedua, Pemkot Tangsel harus segera melakukan penguatan layanan kesehatan. Jaringan layanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan, sepeti puskesmas, klinik sampai rumah sakit perlu antisipasi terhadap lonjakan penderita gangguan pernafasan.
“Ketiga, Pemkot Tangsel perlu segera melakukan komuniaksi structural dengan pemerintah pusat dan pemeritnah daerah sekitar. Agar dilakukan upaya terhadap pemicu menurunnya kualitas udara di Tangsel,” pungkasnya.
Pada sisi lain, Riko berharap masyarakat juga melakukan upaya proteksi dini terhadap kondisi buruknya udara. Antara lain penggunaan masker, pembatasan aktifitas luar ruang dan penggunaan fasilitas pembersih udara di lingkungan rumah. (RAY)



















Discussion about this post