TANGSEL-Puluhan awak media massa menggelar aksi unjuk rasa (unras) di Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel). Pernyataan sikap ini buntut terjadinya aksi intimidasi yang dilakukan oknum ormas Forum Betawi Rempug (FBR) terhadap Eka Huda Rizki wartawan kabar6.com, kemarin siang.
“Negara jangan kalah dengan premanisme,” ungkap Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Junaedi, (4/12/2019).
Menurutnya, aksi premanisme sudah menjadi momok. Ulah para oknum ormas kerap mengganggu program pembangunan.
Junaedi menyatakan, melalui aksi solidaritas ini merupakan bentuk kegelisahan awak media yang rentan berbenturan dengan para preman.
“Polisi tidak boleh menjadi beking preman,” ujarnya. Ia berharap polisi dapat menangkap pelaku intimidasi dalam waktu singkat.
Di lokasi yang sama, Ketua Pokja Wartawan Harian Kota Tangsel Rizki mengatakan, teror terhadap Eka sudah tahap membahayakan bagi kebebasan pers. Apalagi jika persoalan ini dibiarkan dan tidak ada tindakan apapun dari aparat.
“Ini tidak boleh dianggap sepele soal intimidasi Eka. Yang parahnya lagi, ia mendapatkannya di kantor pusat pemerintahan. Jika di puspem saja diteror bagaimana di daerah yang jauh dari sorotan,” ujarnya.
Dirinya pun meminta aparat penegak hukum bersikap tegas dan segera menangkap anggota ormas yang melakukan penganiyaan terhadap Eka.
“Negara tidak boleh kalah sama ormas,” tegasnya.
Sementara Wakapolres Tangsel Didik Kuncoro yang menemui wartawan mengaku sudah menerima laporan resmi dari saksi korban. Aparat kepolisian berjanji akan memproses sesuai dengan prosedur.
“Saya minta tolong kepada rekan-rekan untuk mengawal kasus ini. Kita sama-sama mengawal kasus ini,” ujarnya.
Didik berharap kedepan dan seterusnya kemitraan polisi dengan jurnalis bisa terus terjalin.
“Besar harapan saya kepada rekan-rekan sekalian bisa mengerti tolong bantu kami juga. Kita akan transparan dalam melaksanakan proses penyelidikan dan penyidikan,” tandasnya. (RAY)



















Discussion about this post