Sudah hampir lebih dari dua bulan pandemi coronavirus melanda dunia. Gaya hidup dan kebiasaan mengalami perubahan secara drastis, terutama pandangan orang mengenai kesehatan. Untungnya kondisi ini sudah menunjukkan perkembangan positif, tetapi terdapat perubahan yang perlu diterapkan yang disebut new normal atau tatanan hidup baru.
Lalu, apa saja perubahan yang akan terjadi pada tatanan hidup baru ini? Bagaimana agar Anda tetap bisa melindungi diri dan segera menyesuaikan gaya hidup baru ini? Simak tips di bawah ini.
Menjaga kesehatan sambil beradaptasi dengan new normal
Sebagian wilayah di Indonesia mulai mencoba kembali membuka berbagai fasilitas dan menjalankan aktivitas dengan tetap mengedepankan prosedur kesehatan. Anda pun mungkin termasuk orang yang sudah mulai kembali menjalani rutinitas seperti bekerja dengan normal.
Di sisi lain, perasaan khawatir pasti tetap ada mengingat pandemi ini belum sepenuhnya berakhir. Hal ini berlaku terutama pada mereka yang memiliki penyakit kritis. Virus corona akan sangat mematikan apabila Anda sebelumnya memiliki kondisi kesehatan atau penyakit.
Menurut dari data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 10 penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2018 adalah:
- Stroke
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Sirosis (gangguan pada organ hati)
- TBC
- Penyakit paru obstruktif kronis
- Kecelakaan darat
- Penyakit diare
- Penyakit ginjal kronis
- Infeksi saluran pernapasan bawah
Dari data tersebut dapat terlihat, penyakit yang menyebabkan kematian sebagian besar merupakan penyakit kritis. Apabila Anda belum memiliki perlindungan jenis apapun, asuransi penyakit kritis dapat memberikan tanggungan atau bantuan biaya pengobatan dan perawatan beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia tersebut.
Lalu, selain mempersiapkan diri dengan memiliki asuransi, agar tetap terlindung dari virus yang sangat mudah menyebar ini, lakukan beberapa langkah berikut ini:
Tetap melakukan pencegahan dan perlindungan diri dari virus
Seperti yang sudah Anda tahu, terdapat beberapa langkah yang selalu ditekankan untuk membantu mencegah dan menghambat penyebaran virus COVID-19. Hal ini tentu akan menjadi bagian dari new normal.
Mengacu pada panduan WHO, berikut langkah pencegahan yang dimaksud:
- Hindari menyentuh area sekitar muka, terutama mata, hidung, dan mulut
- Mencuci tangan dengan rutin menggunakan air mengalir dan sabun
- Jika tidak bisa atau berhalangan mencuci tangan, selalu sedia hand-sanitizer yang mengandung alkohol
- Segera berkonsultasi atau minta bantuan ahli medis ketika mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas yang berkepanjangan
- Etika bersin atau batuk yang benar yaitu dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau bagian dalam siku. Segera buang tisu yang telah dipakai pada tempat sampah tertutup
- Menggunakan masker entah itu karena merasa kondisi tubuh sedang menurun atau sebagai langkah menghambat penyebaran virus
Tetap menerapkan social dan physical distancing semaksimal mungkin
Sebagian dari Anda mungkin harus kembali pergi ke kantor atau tempat kerja. Namun, dengan berlakunya new normal berarti Anda harus tetap menjaga jarak antar sesama, terutama dengan orang yang sedang sakit.
Jika kesulitan untuk menerapkan hal ini, langkah pencegahan yang sudah dijelaskan pada poin pertama dapat membantu Anda melindungi diri dari virus. Tetap prioritaskan untuk menjaga jarak (physical/social distancing) dengan orang lain setiap kali Anda memiliki pilihan untuk melakukannya.
Tetap menjaga kondisi fisik dan mental selama new normal
Daya tahan tubuh merupakan salah satu faktor penting dalam melawan virus corona. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan seimbang penuh nutrisi serta melakukan olahraga setiap hari.
Pandemi COVID-19 yang terjadi juga dapat memengaruhi mental Anda. Sebagian orang mungkin dapat mengalami trauma akibat pandemi ini atau karena ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir.
Dampak dari menurunnya kondisi mental bisa mempengaruhi kondisi fisik sehingga daya tahan tubuh melemah. Untuk itu, pastikan untuk tetap tenang dan jalani new normal tanpa khawatir seperti dengan tetap melakukan langkah pencegahan.
Selain itu, langkah pencegahan yang juga dapat membantu Anda lebih siap menghadapi kondisi new normal adalah dengan memiliki asuransi kesehatan. Asuransi secara tidak langsung memengaruhi mental karena membuat Anda tenang karena terproteksi untuk kondisi tertentu. Tak hanya untuk diri sendiri, asuransi juga membantu melindungi keluarga atau orang terdekat.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengambil asuransi penyakit kritis. Asuransi ini dapat membantu Anda dalam menghadapi kondisi yang tidak diinginkan, misalnya ketika sakit akibat sebuah penyakit berat. Dengan merasa tenang dan terlindungi karena memiliki asuransi, kondisi mental Anda akan terbantu, terutama dalam memikirkan masalah biaya.
Tetap bersih dan sehat selama menghabiskan waktu di rumah
Membatasi interaksi sosial berarti mengharuskan Anda menghabiskan waktu di rumah atau tempat tinggal. Oleh karena virus juga dapat menyebar melalui benda mati, Anda perlu secara rutin membersihkan rumah.
Bersihkan area atau benda yang sering mengalami kontak fisik menggunakan disinfektan atau sabun, seperti gagang pintu, lemari atau kulkas, meja kerja dan dapur, serta barang seperti remote TV.
Lakukan juga olahraga sederhana di rumah seperti yoga atau lompat tali dan makan makanan bergizi, serta berhenti merokok.
Tetap menahan keinginan untuk pergi ke tempat ramai
Untuk mengikuti tatanan hidup baru, secara tidak langsung Anda juga dibatasi untuk pergi ke tempat yang sering ditemui banyak orang. Mau tidak mau, Anda harus mulai mengurangi berkumpul di tempat-tempat seperti restoran, coffee shop, atau bahkan sekedar nongkrong di taman.
New normal atau tatanan hidup baru kemungkinan besar akan mengubah rutinitas dan kegiatan Anda. Namun hal ini dilakukan demi kebaikan Anda sendiri dan tentunya agar pandemi ini benar-benar berakhir.
The post 5 Tips Beradaptasi dan Melindungi Diri di Masa New Normal appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post