JAKARTA – Sebanyak 309 orang telah dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia, berdasarkan data per tanggal 19 Maret 2020, pukul 17.07 WIB. Sebanyak 15 orang di antaranya pulih dan 25 jiwa meninggal dunia. Sementara itu, tenaga medis kian kewalahan menangani pasien dugaan maupun positif corona. Belum lagi kebutuhan publik akan pangan, suplemen, dan masker kian melonjak.
Di fase darurat Covid-19 ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) meresponnya dengan memberikan ragam bantuan. Salah satunya melalui aksi “Operasi Pangan Gratis” yang diselenggarakan pada Kamis (19/3/2020).
Di kegiatan tersebut, ACT melepas sejumlah armada bantuan di Indonesia Humanitarian Center (IHC), Gunung Sindur. Pelepasan bantuan pangan ini merupakan aksi nyata ACT dalam mengajak masyarakat melawan wabah Corona dengan tidak meninggalkan kepedulian sosial di tengah pandemi yang terjadi.
Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin menyatakan dalam situasi apapun yang terjadi pada bangsa ini, rasa syukur harus tetap dikedepankan. Menurutnya, rahmat Allah jauh lebih besar dibandingkan musibah apapun yang harus dialami bangsa ini.
“Kami mengapresiasi kepada seluruh pekerja medis dan khusus kepada relawan yang telah berdedikasi pada bencana yang menimpa bangsa ini. Bangsa ini jauh lebih kuat dalam menghadapi berbagai bencana, baik bencana alam maupun bencana wabah corona. Di negara lain banyak yang menunjukkan keluh kesah, tapi bangsa kita insya Allah akan menghadapinya dengan nilai kebaikan yang jauh lebih besar,” ungkapnya.
Ahyudin berharap, seluruh elemen bangsa bisa segera menyelesaikan bencana di negeri ini. Dengan pengalaman-pengalaman ACT dalam menghadapi bencana alam, ACT dapat memberikan bantuan terbaiknya dalam bencana corona ini.
“Gejolak spirit optimisme ini perlu terus digaungkan dan dimasifkan. Mengingat dampak wabah ini hingga berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat prasejahtera. Maka, strategi tindakan yang dilakukan bersama elemen bangsa lainnya adalah kami akan menurunkan armada-armada terbaik, seperti Humanity Food Truck, Humanity Rice Truck, Humanity Water Truck, Armada Air Minum Wakaf, dan Ambulans Pre-Hospital. Keluarga besar ACT akan bertanggung jawab menjadikan setiap bantuan bencana menjadi sebuah karya terbaik dalam membantu bangsa,” tambah Ahyudin.
Sri Edy Kuncoro selaku Direktur Program ACT menyatakan langkah-langkah strategis yang dilakukan ACT dalam membersamai masyarakat Indonesia melawan wabah Corona saat ini. Langkah-langkah tersebut diwujudkan dalam “Operasi Pangan Gratis” untuk masyarakat prasejahtera dan para pahlawan medis, yang tak pernah lelah membantu melayani.
Untuk para pahlawan medis, ACT akan mendedikasikan 3.000 porsi/hari sedekah pangan. Selain itu, salah satu pencegahan corona adalah dengan mengonsumsi air. Dengan kebutuhan yang ada buat masyarakat, kami juga akan memberikan 100.000 karton Air Minum Wakaf gratis. Selain itu, untuk keluarga prasejahtera kami akan membagikan 1.000 ton beras, melalui program BERASA. Sehingga, para masyarakat prasejahtera bisa fokus menghadapi virus corona, tidak perlu memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan pokoknya.
“Selanjutnya, kami akan menjalankan program Beras untuk Santri (BERISI) ke 100 pesantren, 130.000 liter air bersih kepada masyarakat di 100 kota/kabupaten, mendistribusikan cairan disinfektan ke 35 kota/kabupaten dan 350 titik. Untuk menjalankan berbagai program, kami akan ada 1.000 relawan yang ikut bersama kami untuk melawan corona. Kami meminta kepada para donator, para dermawan untuk terus mendoakan kami. Kami akan juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan Corona. Kami akan terus membersamai masyarakat Indonesia untuk #bersamalawancorona,” ungkap Sri Eddy yang akrab disapa Ikun.
Beberapa fakta mengenai pandemi virus corona di seluruh dunia, telah disosialisasikan oleh ACT malalui berbagai kanal komunikasi dan penyuluhan di berbagai daerah. Sejak penyebaran muncul di Wuhan hingga masuk ke Indonesia, ACT telah melakukan banyak respon melalui berbagai program baik di dalam dan luar negeri. Dokter Muhammad Riedha Bambang selaku Koordinator Medis ACT menjelaskan,
“Sejak awal, kami tidak tinggal diam melihat situasi yang ada. Kami telah melakukan distribusi masker, alat kebersihan, hand sanitizer, melakukan penyuluhan dan lain-lain baik dalam dan luar negeri. Untuk di luar negeri sendiri, kita sudah mengirimkan masker ke Hong Kong, Macau, Singapura, dan Taiwan. Pesan kami kepada seluruh masyarakat Indonesia, tidak perlu panik namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena, untuk jumlah kematian masih jauh lebih rendah dibanding virus MERS dan SARS. Kami terus mendukung semua pahlawan medis dan akan terus membersamai masyarakat hingga wabah ini berakhir,” tambah Riedha. (Rls)



















Discussion about this post