TANGSEL-Imbas dari kemarau panjang hampir enam bulan lamanya berdampak pada tanah yang mengalami retak-retak. Ditambah lagi, kini sudah memasuki musim penghujan membuat tanah menjadi rawan akan longsor.
Kejadian ini menimpa warga di RT 014/003 Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Tangsel yang panik karena rumahnya mengalami retak-retak cukup parah.
Salah satu warga Hadijah (32) yang rumahnya mengalami retak, mengatakan, sebelumnya keretakan hanya retak kecil. Namun, karena diperparah dengan kemarau panjang membuat retaknya semakinnya membesar.
“Waktu itu temboknya gelembung terus sekatang retak. Dulu sih retaknya cuman kecil doang, sekarang makin parah. Keramik dirumah sampe naik pecah-pecah, terus ada satu kamar temboknya udah misah kaya mau roboh,” tutur Hadijah, Sabtu (23/11/2019).
Bahkan dari pengakuannya yang juga istri dari Ketua RT 014, setidaknya ada tujuh rumah yang mengalami retak-retak. Namun, hanya rumahnya yang mengalami keretakan paling parah hingga tembok dapur ambrol pada Jumat (15/11/2019).
“Dideretan ini ada 6 rumah yang retak terus satu rumah ada dibelakang. Yang paling parah rumah saya, temboknya ambruk siang-siang. Saya kaget, bunyi ambruk kenceng banget tiba-tiba ‘brek’ aja,” terangnya.
Lanjutnya, peristiwa ambruknya tembok dapur rumahnnya hanya berselang lima menit saat anak keluar dari kamar mandi.
“Untungnya anak saya udah keluar dari kamar mandi, pas keluar dari kamar mandi langsung ambruk,” imbuh Hadijah.
Memasuki musim penghujan Hadijah, sudah mengevakuasi perabotan rumahnya ke rumah sang adik yang tepat berada disebelah rumahnya.
“Takut aja kalau tiba-tiba ambruk lagi atau longsor, enggak tenang kalau tidur. Soalnya masih ditempatin tidur, anaknya saya enggak betah tidur dirumah adik saya. Makanya sebagian barang-barang sudah saya evakuasi ke rumah adik. Apalagi udah musim hujan, takutnya tanahnya geser,” ungkapnya.
Meski demikian, dirinya mengaku belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Sementara itu, warga lainnya yang rumahnya mengalami retak-retak Rohmanudin (23) juga merasakan takut jika sewaktu-waktu retaknya semakin parah dan roboh.
“Kalau takut ya takut yak, namanya retak begini apalagi musim hujan juga. Saya disini kan baru pindahan udah ada dua tahun, kalau disuruh ngungsi ya kalau bisa jangan lah,” ucap Rohmanudin. (PHD)
Discussion about this post