JAKARTA, WT – Profesional dan Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ) kembali menggelar acara Run4U, sebuah ajang lari amal yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menjalani hidup sehat sekaligus menggalang donasi bagi berbagai kegiatan kemanusiaan. Tahun ini, Run4U memasuki edisi ke-7 dengan mengusung tema “Kepedulian Lebih Besar kepada Saudara yang Lemah dan Miskin,” sejalan dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 2025.
Tema ini mengajak umat Katolik dan masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap mereka yang mengalami kesulitan, keterbatasan, atau tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar kehidupan.
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menyampaikan bahwa meskipun angka kemiskinan di Indonesia cenderung menurun, kesenjangan sosial justru meningkat, terutama di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
“Melihat data dari Badan Statistik Nasional (BSN), kesenjangan ekonomi semakin nyata di beberapa wilayah yang berada dalam lingkup KAJ. Oleh karena itu, kami ingin mengajak umat Katolik dan masyarakat untuk melakukan aksi nyata yang lebih berkelanjutan sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan,” ujar Uskup Suharyo.
Ia juga menekankan pentingnya aksi belarasa yang berorientasi pada pemberdayaan, karena dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dan berjangka panjang.
“Melalui Run4U, PUKAT KAJ telah menjalankan peran aktif dalam mengajak masyarakat berkontribusi bagi kesejahteraan sesama. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini sebagai bagian dari gerakan sosial yang selaras dengan nilai-nilai gereja,” tambahnya.
Ketua PUKAT KAJ, Paulus Ario Birowo, menyampaikan bahwa seluruh hasil donasi yang dikumpulkan melalui Run4U 2025 akan disalurkan kepada Yayasan Tri Asih untuk mendukung sahabat disabilitas serta kepada Komunitas Sant’Egidio untuk membantu pendidikan anak jalanan.
“PUKAT KAJ berkomitmen menjadi perpanjangan tangan KAJ dalam menjalankan program sosial. Tahun ini, hasil donasi Run4U akan membantu sahabat disabilitas di Yayasan Tri Asih serta menunjang program pendidikan bagi anak jalanan yang dikelola oleh Komunitas Sant’Egidio,” ungkap Paulus.
Yayasan Tri Asih, yang berdiri sejak 1969, memiliki misi untuk membantu penyandang tunagrahita agar dapat hidup mandiri dan layak di tengah masyarakat. Ketua Pembina Yayasan Tri Asih, Julius Iwan Sunarko, mengungkapkan bahwa saat ini yayasan tersebut menaungi sekitar 190 anak yang menjalani pendidikan, terapi, serta pelatihan kerja.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari PUKAT KAJ dan seluruh peserta Run4U 2025. Bantuan yang diberikan akan sangat berarti dalam menjaga keberlanjutan program rehabilitasi dan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang kami bina,” ujar Julius.
Sementara itu, Komunitas Sant’Egidio Indonesia, yang telah beroperasi sejak 1990, berfokus pada pelayanan bagi kelompok rentan, termasuk lansia, tuna wisma, serta anak-anak jalanan. Respati Teguh Budiono, penanggung jawab komunitas tersebut, menjelaskan bahwa salah satu program utama mereka adalah Sekolah Damai, yang memberikan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
“Banyak anak jalanan yang mengalami kesulitan untuk kembali mengenyam pendidikan formal, terutama karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu, kami sangat bersyukur atas kepedulian dari PUKAT KAJ melalui Run4U 2025, yang akan membantu semakin banyak anak mendapatkan akses pendidikan yang layak,” tutur Respati.
Ketua Panitia Run4U 2025, Alexzander Zaputra Tedja, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara ini, baik dengan berlari maupun menjadi donatur.
“Kami mengundang umat Katolik dan masyarakat luas untuk turut serta dalam Run4U 2025, berolahraga sambil berbagi kepedulian. Kami juga mengajak para donatur dan sponsor untuk bersama-sama mendukung acara ini agar dampaknya semakin luas,” ujar Alexzander.
Discussion about this post