TANGSEL-Maryono (55) warga RT 01/07 Jalan Swadaya, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren hampir lima tahun dicemaskan dengan longsor susulan.
Turap setinggi 10 meter yang berada di belakang rumahnya sudah longsor sejak Januari 2015. Dirinya pun berusaha meminta bantuan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangeel.
Namun reaksi dari Pemkot Tangsel seolah-olah tidak mendengarkan keresehan Maryono yang sudah menempati rumahnya selama 9 tahun lamanya.
Pengakuan dari Maryono, disaat longsor turap Januari 2015. Pihak Pemkot Tangsel sempat ada yang mendatangi lokasi dan memfoto lokasi.
“Cuman foto-foto aja enggak ada gunanya, kalau enggak dikerjain buat apa. Laporan juga enggak direspon,” ucap Maryono di lokasi, Senin (9/12/2019).
Bahkan, untuk mencegah adanya longsor susulan dirinya berinisiatif membuat pengganjal dari karung yang berisikan tanah. Akan tetapi, masuknya musim hujan dirinya juga mencemaskan jika karung pengganjal tidak kuat menahan pergerakan tanah.
“Ini karung-karung saya modalin sendiri, hampir Rp 500 ribu bawa orang, pake karung diisi tanah biar nahan. Untungnya ada pohon. Tapi kan ini musim hujan, dibelakang rumah saya juga udah retak-retak, takutnya tiba-tiba ambles lagi,” papar pria yang bekerja sebagai sekuriti ini.
Maryono sangat berharap ada perhatian dari Pemkot Tangsel. Dirinya pun, sudah mengutarakan keluh kesahnya ke anggota DPRD Tangsel.
“Saya pengennya dibetulin, ini kan musim hujan jangan sampe ada longsor yang kedua kali. Saya juga sudah lapor ke anggota DPRD Tangsel, katanya mau langsung dilaporkan,” ungkap Maryono.
Tak hanya adanya respon dari Pemkot Tangsel, Maryono pun membentangkan spanduk yang berisikan kritikan kepada Pemkot Tangsel.
“Mohon bantuannya Ibu Walikota Tangsel, longsor di Kelurahan Pondok Kacang Timur, 4 tahun cuman dipoto-poto doang,” tulisnya di spanduk berukuran 2×1 meter itu.
Sementara itu, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tangsel dari Bidang Drainase, Wahyu juga menyempatkan melihat lokasi dan berbincang dengan Maryono. Turap nyaris longsor ini akan dilaporkan langsung dan akan dirapatkan bersama pimpinan.
“Kita lihat dulu ini kewenangan pengembang atau siapa. Tapi kita akan bantu dan segera dirapatkan dengan pimpinan, bagaimana tindakan selanjutnya,” tutur Wahyu.
Turap yang memanjang hampir 50 meter tedapat tiga titik turap yang mengalami keretakan. Kondisi retaknya sangat membahayakan warga yang berada di atas turap dan juga warga sekitar yang bermukim di Perumahan Villa Bintaro Regency. (PHD)



















Discussion about this post