TANGSEL, WT – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Banten mendukung penuh rencana pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) yang akan masuk ke wilayah Banten. Menurutnya, proyek strategis ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga bagian dari pengembangan potensi daerah.
Hal itu disampaikan Andra Soni dalam Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan MRT di Provinsi Banten, yang berlangsung di Kantor Gubernur Banten, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan pada Senin (8/9/2025).
Dalam rapat yang dipandu oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, dipaparkan rencana jalur Kembangan–Balaraja sebagai bagian dari Fase II Jalur East-West Cikarang–Balaraja. Sementara untuk jalur selatan, akan dikembangkan rute Lebak Bulus–Serpong, melanjutkan layanan existing jalur North-South Lebak Bulus–Bundaran HI–Kota–Ancol.
Kolaborasi dan Keterlibatan Swasta
Andra Soni menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah dan swasta dalam merealisasikan proyek ini.
“Pemerintah Provinsi Banten siap mendukung sesuai regulasi. Kami ingin pembangunan jalur Balaraja dapat dilakukan secara paralel. Karena ada keterbatasan, tentu perlu melibatkan pihak swasta serta dukungan dari DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta. Banten butuh Jakarta, Jakarta butuh Banten. Dengan saling melengkapi, MRT bisa terwujud dan memberi manfaat luas,” katanya.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menilai pembangunan MRT perlu diiringi penataan kawasan, sosialisasi, serta forum dialog agar masyarakat turut memiliki rasa kepemilikan.
Sementara Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyebut jalur Lebak Bulus–Serpong sangat relevan. “Sekitar 30 persen warga Tangsel bekerja di Jakarta. Kehadiran MRT akan mempermudah mobilitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub, Arif Anwar, menjelaskan bahwa jalur Kembangan–Balaraja sudah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Jalur sepanjang 29 km ini diproyeksikan memiliki 14 stasiun, terdiri dari lima di Kota Tangerang dan sembilan di Kabupaten Tangerang.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa dukungan investor dan kajian hukum masih diperlukan, terutama jika konsorsium melibatkan pengembang swasta.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menambahkan saat ini tengah dilakukan kajian rencana jalur di Tangerang Selatan yang ditargetkan rampung pada akhir 2025. Ia optimistis pengembangan kawasan bisnis di sekitar stasiun MRT akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Banten.
Wakil Ketua DPRD Banten, Yudi Wibowo, menyatakan keyakinannya bahwa pembangunan MRT akan berdampak positif pada ekonomi masyarakat. Ia mencontohkan keberadaan jalur KRL ganda yang sudah membantu warga Lebak dan Tangerang Raya dalam aktivitas perekonomian. (RAY)
Discussion about this post