TANGERANG, WT – Setiap bulan Ramadan, ada satu kuliner khas yang selalu dinantikan oleh warga Tangerang, yaitu Kue Apem Cibeber. Kue tradisional yang berasal dari daerah Cibeber, Kota Cilegon, Banten ini dikenal dengan cita rasanya yang manis, teksturnya lembut, serta aroma khas dari proses pemanggangannya di atas tungku tanah liat.
Tradisi dan Keunikan Kue Apem Cibeber
Kue Apem Cibeber menjadi salah satu takjil favorit selama Ramadan. Uniknya, kue ini hanya dijual di bulan puasa, sehingga banyak masyarakat yang rela berburu ke pasar-pasar takjil untuk menikmati kelezatan apem yang autentik ini.
Berbeda dari kue apem pada umumnya, Kue Apem Cibeber memiliki warna kecokelatan dengan rasa yang lebih gurih karena dimasak dengan cara dipanggang menggunakan cetakan tanah liat. Proses pemanggangan tradisional ini memberikan aroma yang khas dan tekstur yang sedikit renyah di bagian luar, namun tetap lembut di dalam.
Bahan-Bahan Kue Apem Cibeber
Untuk membuat Kue Apem Cibeber, berikut bahan-bahan yang dibutuhkan:
500 gram tepung beras
200 gram gula aren atau gula merah, disisir halus
1 liter santan hangat
1 sendok teh ragi instan
½ sendok teh garam
½ sendok teh vanili
Daun pisang sebagai alas
Cara Membuat Kue Apem Cibeber
Membuat adonan dasar
Campurkan tepung beras dengan gula aren, lalu tuangkan santan hangat secara perlahan sambil diaduk hingga merata.
Fermentasi
Tambahkan ragi instan, garam, dan vanili ke dalam adonan, aduk kembali, lalu diamkan selama 4-5 jam agar adonan mengembang sempurna.
Pemanggangan
Panaskan cetakan tanah liat atau loyang, lalu alasi dengan daun pisang agar tidak lengket. Tuang adonan apem ke dalam cetakan dan panggang di atas bara api hingga matang dan berwarna kecokelatan.
Penyajian
Kue Apem Cibeber siap disajikan selagi hangat sebagai takjil berbuka puasa.
Dijual Hanya Saat Ramadan
Keunikan lain dari Kue Apem Cibeber adalah ketersediaannya yang hanya bisa ditemukan saat bulan Ramadan. Banyak pedagang musiman yang menjajakan kue ini di berbagai pasar takjil di Tangerang, seperti di Pasar Lama Tangerang, Pasar Anyar, dan kawasan Cikokol.
Masyarakat percaya bahwa Kue Apem Cibeber memiliki makna simbolis dalam bulan Ramadan, yaitu sebagai lambang permohonan maaf dan harapan akan keberkahan. Tak heran jika kue ini selalu menjadi incaran saat bulan puasa tiba.
Bagi yang ingin menikmati Kue Apem Cibeber, jangan sampai melewatkan kesempatan di bulan Ramadan ini, karena setelah Lebaran, kue ini akan sulit ditemukan. (RAY)
Discussion about this post