WARTA TANGERANG – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebut pembangunan di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang tak hanya fokus membangun insfrastruktur tetapi juga lingkungan hidup di sekitar desa tersebut.
“Kami membangun Desa Ketapang bukan hanya sekedar membangun infrastrukturnya saja, tetapi kami juga membangun dari sisi lingkungan hidupnya, salah satunya mangrove,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa keberadaan tanaman mangrove yang ada di Desa Ketapang sudah terlihat manfaatnya. Hal ini dapat dilihat dari perubahan kualitas air yang ada di desa tersebut.
Hal ini tak lepas dari manfaat tanaman Mangrove yang memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Hutan mangrove juga memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai jenis biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan.
“Kami sudah fokus pada tanaman mangrove sejak tahun 2014 sampai sekarang, Sudah lebih dari 6 tahun tanaman mangrove ini berkembang. Hasilnya, sangat luar biasa, mampu mengubah kualitas air di Desa Ketapang. Yang awalnya tidak bisa sebagai tempat berkembang biak biota laut. Kini, sebagai habibat untuk ikan, udang hingga kepiting langka. Mereka bisa hidup dan berkembang biak di kawasan mangrove. Ini menandakan bahwa ekosistem dan kualitas air telah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Karena tak berlebihan jika Bupati Zaki berharap agar keberhasilan pembangunan hutan mangrove ini juga bisa dilakukan di daerah-daerah lain yang ada di Indonesia bahkan dunia internasional.
“Ibu Menteri Siti Nurbaya Bakar menegaskan bahwa Hutan Mangrove Desa Ketapang bisa diperkenalkan pada event G20 maupun event international lainnya terkait lingkungan hidup dan penataan kawasan pesisir,” tandasnya. (RIK)
Discussion about this post