TANGERANG, WT – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid pada Senin, (14/4/2025) melakukan peninjauan langsung terhadap jalannya proses perbaikan dan rekonstruksi Jalan Bojong Renged – Teluknaga.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid menjelaskan bahwa ruas Jalan Bojong Renged – Teluknaga memiliki total panjang sekitar 7 kilometer. Namun, mengingat keterbatasan anggaran, perbaikan tahap awal ini akan difokuskan pada titik-titik tertentu yang mengalami kerusakan paling parah.
“Saya hadir di sini untuk melihat langsung progres pembangunan dan rekonstruksi jalan ini. Kita tidak memperbaiki seluruh ruas jalan sekaligus, melainkan memprioritaskan pada spot-spot yang kondisinya paling rusak,” tegas Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa proyek perbaikan dan rekonstruksi jalan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat pengguna jalan. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf atas potensi ketidaknyamanan yang mungkin timbul selama masa pengerjaan.
“Kepada seluruh masyarakat yang menggunakan Jalan Bojong Renged – Teluknaga, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya karena selama proses pengerjaan ini pasti akan terjadi kemacetan dan gangguan mobilitas,” imbuhnya.
Bupati berharap agar masyarakat dapat memberikan dukungan penuh sehingga proses rekonstruksi Jalan Bojong Renged dapat diselesaikan sesuai target waktu dan jalan dapat kembali dilalui dengan kondisi yang jauh lebih baik dan mulus.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, yang turut mendampingi kunjungan, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Bupati terhadap perbaikan infrastruktur.
“Ini adalah implementasi dari RPJMD serta visi dan misi Bapak Bupati Tangerang. Untuk jalan yang menjadi tanggung jawab kabupaten, termasuk ruas Bojong Renged – Teluknaga, perbaikan akan kita lakukan berdasarkan tingkat kerusakan yang ada,” jelas Iwan.
Lebih lanjut, Iwan menerangkan bahwa dari total panjang jalan sekitar 6,9 kilometer, fokus pembangunan rekonstruksi saat ini adalah pada titik-titik kerusakan berat sepanjang kurang lebih 1,2 kilometer.
“Idealnya, untuk jalan dengan lebar 6–7 meter, biaya rekonstruksi per kilometer bisa mencapai 6 hingga 7 miliar rupiah. Oleh karena itu, kita memprioritaskan penanganan pada titik-titik kerusakan yang paling signifikan terlebih dahulu. Sisanya akan kita lanjutkan pada perubahan anggaran di bulan Agustus,” terangnya.
Pihaknya menegaskan bahwa upaya perbaikan jalan ini adalah bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam menjamin keselamatan, kenyamanan, serta keamanan seluruh pengguna jalan. (RIK)
Discussion about this post