Kandung kemih adalah tempat penampungan urin sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh setiap kali buang air kecil. Adanya masalah pada kandung kemih Anda bisa menghambat fungsinya untuk membuang urin. Salah satu masalah yang paling mungkin muncul adalah polip kandung kemih.
Apa penyebab polip kandung kemih?
Polip adalah jaringan berupa daging lunak yang tumbuh di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Polip bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja, tak terkecuali di dalam kandung kemih.
Daging yang tumbuh ini bukan sel kanker, sehingga umumnya tidak berbahaya dan tidak akan menyebar ke bagian tubuh lain. Meski begitu, ada segelintir kasus polip kandung kemih yang bisa berkembang menjadi kanker dan menyebar (metastasis).
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab dari polip yang tumbuh di dalam kandung kemih.
Siapa saja yang paling berisiko mengalami polip kandung kemih?
Polip bisa dialami oleh siapa saja. Namun risiko seseorang untuk mengalami polip kandung kemih bisa semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Terlebih jika Anda seorang pria dan perokok aktif.
Tidak hanya itu, paparan bahan kimia dari lingkungan adanya infeksi kandung kemih juga bisa meningkatkan risiko Anda kena polip kandung kemih.
Apa tanda dan gejala dari polip kandung kemih?
Polip yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala apapun sehingga orang-orang tidak sadar jika memilikinya. Apabila polip semakin membesar, biasanya baru muncul gejala-gejala seperti:
- Lebih sering buang air kecil.
- Urin berdarah.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Sakit perut.
Apabila Anda mengalami satu atau lebih dari gejala di atas tanpa disertai tanda-tanda lainnya, sebaiknya jangan diremehkan. Ini bisa menunjukkan adanya masalah pada kandung kemih Anda.
Bagaimana cara dokter mendeteksi polip pada kandung kemih?
Polip pada kandung kemih tidak selalu berbahaya, tapi dalam kasus-kasus tertentu yang sudah parah polip bisa menyebar ke organ lain jika tidak segera ditangani.
Polip umumnya juga tidak menimbulkan gejala khas, sehingga sulit untuk dideteksi. Dokter umumnya akan lebih dulu memeriksa kondisi kesehatan Anda saat ini serta menanyakan seputar riwayat medis Anda. Jika dokter curiga gejala-gejala Anda mengarah pada pertumbuhan polip dan bukan karena penyakit lainnya, ia akan merujuk Anda ke spesialis urologi guna memastikan diagnosis yang lebih akurat.
Diagnosis polip kandung kemih oleh dokter spesialis urologi biasanya dilakukan lewat tes sistokopi. Dokter akan memasukkan selang tabung tipis yang dilengkapi kamera dan senter ke dalam kandung kemih Anda untuk cek kondisi jaringan dalamnya. Di saat yang bersamaan, dokter juga mungkin melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan.
Selain sistokopi, beberapa cara ini juga bisa dilakukan guna mendiagnosis polip pada kandung kemih:
- Tes urin untuk mengetahui ada tidaknya bakteri yang dapat berkembang menjadi infeksi.
- Sitologi urin. Prosedurnya sama saja seperti tes urin, namun tujuannya untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tumbuh di dalam kandung kemih.
- MRI dan CT Scan, untuk melihat apakah pertumbuhan polip telah menyebar ke organ lain.
Perawatan dan pengobatan polip pada kandung kemih
Pengobatan polip akan tergantung dari penyebab dan jenis polipnya. Apabila polip tidak menimbulkan gejala dan dipastikan bukan sel kanker, Anda sebetulnya tak perlu pengobatan medis apa pun. Namun sebaiknya tetap rutin kontrol kesehatan ke dokter.
Namun, polip yang tergolong berbahaya bahkan diduga memicu kanker harus diangkat lewat pembedahan. Bedah pengangkatan polip disebut reseksi kandung kemih transurethral (TURBT).
Ketika polip yang tumbuh bersifat kanker dan telah menyebar ke organ lain, dokter mungkin akan melakukan prosedur kistektomi untuk mengangkat jaringan yang tumbuh abnormal di bagian tubuh mana pun. Prosedur ini mungkin akan mengangkat sebagian ataupun seluruh kandung kemih Anda, bersama dengan organ lain yang juga ditumbuhi sel abnormal.
The post Apa Penyebab Tumbuh Daging (Polip) Dalam Kandung Kemih? Apa Akibatnya? appeared first on Hello Sehat.
Discussion about this post