TANGERANG, WT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang mengapresiasi penanganan dan penurunan stunting dari pemkab setempat.
Demikian disampaiakn Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail pada Kamis, (18/5/2023).
“Saya mengapresiasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tangerang atas keberhasilan dalam menangani stunting di Kabupaten Tangerang,” katanya.
Kata politisi PDI Perjuangan ini menuturkan angka stunting di Kabupaten Tangerang saat ini menurun berdasarkan kesesuaian data tentang nama dan alamat atau by name and by address mencapai 2,7 persen, dan angka tersebut melebihi target nasional menurun 14 persen yang ditargetkan di tahun 2024.
“Menurunnya angka stunting di Kabupaten Tangerang akan berdampak terhadap Keluarga sehat secara jangka panjang, dan akan menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas,” ucap Kholid.
Menurutnya, DPRD Kabupaten Tangerang juga terus mendorong kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang agar capaian angka stunting mencapai 0 persen. Sehingga, pada masa depan menumbuhkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, handal, serta berkualitas.
“Dengan begitu, bisa menciptakan generasi yang berkualitas yang berawal dari keluarga-keluarga yang sehat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi menjelaskan, sesuai amanat Peraturan Presiden no 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang terus gencarkan melakukan upaya penurunan stunting melalui terobosan program-program yang ada, dan pada tahun 2024 menargetkan penurunan angka stunting 14 persen.
Melalui gerakan-gerakan yang integrasi dengan berbagai pihak terkait dalam melakukan peningkatan pelaksanaan intervensi gizi guna percepatan penurunan stunting. Maka saat ini angka stunting di Kabupaten Tangerang terus alami penurunan.
“Dalam hal ini TPPS terus menggenjot cakupan pelayanan dalam penurunan stunting. Baik cakupan layanan essensial maupun cakupan layanan supply,” terangnya.
Dari data hasil bulan penimbangan balita pada bulan Agustus 2022 dan februari 2023, terdapat penurunan jumlah dan prevalensi balita stunting dari 9.016 atau 3,66 persen, menjadi 6.819 balita setara 3,01 persen.
“Nah angka stunting terus alami penurunan dari jumlah 8 ribu sebelumnya, saat ini sudah mencapai 6 ribu. Artinya sudah mencapai 2,7 persen,” pungkasnya. (RIK)
Discussion about this post