TANGSEL – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tangerang Raya bantu suami istri lanjut usia dalam program bedah rumah di Kampung Rawa Barat, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel.
Di usianya yang senja, pasangan Abdul Majid dan Ibu Jumilah harus tinggal di rumah yang tak layak huni. Mereka hanya hidup berdua karena pasangan tersebut ditakdirkan tidak memiliki anak.
Setiap harinya, Majid bekerja sebagai buruh harian lepas, membantu membersihkan pekarangan rumah di kompek sekitar rumahnya atau mengerjakan pekerjaan lain yang diminta oleh tetangganya. Pekerjaan tak tetap, penghasilan ala kadarnya dan tinggal di gubuk yang tak layak.
Tiga bulan terakhir Majid beserta istri mengontrak di petakan yang tak jauh dari rumahnya, karena rumah milik mereka telah rubuh sejak beberapa bulan lalu. Saat rumahnya rubuh Majid sedang berada di komplek sebelah, bantu-bantu tetangga untuk mendapatkan penghasilan. Nasib baik masih berpihak pada bu Jumilah yang saat itu berada di rumah bertepatan dengan tembok rumah yang ambrol.
“Alhamdulillah nenek nggak kena runtuhan tembok yang rubuh, pas banget nenek abis sholat. Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT,” katanya dalam keterangan resmi dari ACT Tangerang Raya, Rabu, (14/10/2020).
Tak lama berselang, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tangerang Raya mendapat informasi dari Ismal, pengurus MRI Tangerang Selatan yang mengabarkan bahwa di lingkungan sekitar Rawa Barat Pondok Pucung ada sepasang suami istri yang saat ini butuh bantuan untuk program bedah rumah karena rumahnya rubuh. Informasi tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan assessment oleh tim program ACT Tangerang Raya Rodi Maryanto. Selanjutnya, Rodi berkoordinasi dengan rekan rekan MRI dan pengurus RT setempat. Akhirnya rumah Abdul Majid pun dibedah. Memerlukan waktu sekitar 12 hari akhirya rumah tersebut berhasil renovasi.
Branch Manager ACT Tangerang Raya Suriadi mengatakan, ini adalah salah satu potret kemiskinan yang ada di tengah-tengah masyarakat. “Tugas kita semua untuk menjadi solusi atas persoalan yang ada, dan saat ini kita berusaha untuk membantu Pak Majid dan istrinya yang tengah mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan tempat tinggalnya. Agar beliau beserta istri dapat tinggal di tempat yang layak dan nyaman,” terangnya.
“Alhamdulillah kita berkesempatan menyalurkan bantuan amanah donatur dan sahabat dermawan untuk memberikan bantuan kepada pasangan suami istri tersebut untuk membedah rumahnya agar mereka bisa hidup layak dan nyaman, selain itu kita juga mendistribusikan bantuan sembako untuk Abdul Majid dan istri, semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya,” katanya.
Ia menambahkan, pandemi covid-19 telah menyebabkan sebagian besar keluarga pra sejahtera di negeri ini mengalami kesulitan yang luar biasa. Jangankan keluarga pra sejahtera, banyak sekali pelaku usaha yang mengalami kesulitan untuk mempertahankan usahanya di tengah situasi sulit seperti ini.
“Harapannya, semoga pandemic ini segera berakhir dan roda perekonomian bisa pulih kembali dan semoga di tengah kesulitan inipun kita masih tetap menjadi pribadi yang dermawan dan memiliki empati untuk peduli kepada sesama terutama yang berada di ingkungan sekitar kita,” tambahnya.
Sementara Tim Program ACT Tangerang Raya, Rodi Mardianto mengatakan, program bedah rumah ini ditujukan kepada keluarga bapak Abdul Majid dan Siti Jumilah yang kondisinya sudah sangat miris sekali.
“Alhamdulillah kami dari ACT Tangerang Raya sudah merealisasikan bantuan bedah rumah ini, sehingga keluarga tersebut dapat hidup layak dan juga kita sudah memberikan bantuan logistik pangan kepada pasangan lanjut usia tersebut,” pungkasnya.
Dengan program bedah rumah ini diharapkan dapat membantu keberlangsungan hidup yang layak bagi warga yang benar-benar membutuhkan khususnya di Tangerang Selatan. (RLS)
Discussion about this post