JAKARTA-Gerakan dan kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk penanganan wabah Covid-19, termasuk juga yang Aksi Cepat Tanggap (ACT) lakukan bersama dengan TNI. Bertempat di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, ACT membangun koordinasi dengan personal TNI yang menjadi salah satu garda depan penanganan pandemi corona.
Dalam kunjungan ke markas TNI, ACT juga menyerahkan bantuan pangan sebagai bentuk dukungan dan kepedulian bagi TNI.
Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan, sinergi dengan berbagai pihak saat ini sangat penting dilakukan. Hal itu mengingat saat ini wabah Covid-19 semakin luas dampaknya.
“Efek pandemi corona tak hanya masyarakat biasa, namun juga prajurit TNI. Oleh karenanya kami juga mendistribusikan paket pangan untuk TNI sebagai garda depan penanganan corona, seperti halnya tenaga medis. Bantuan ini merupakan amanah dari masyarakat Indonesia,” jelas Ibnu.
Dengan menggunakan armada logistik, ACT menyerahkan 1.150 karung beras wakaf kemasan 5 kilogram, 230 kemasan minyak goreng, 230 karton air minum wakaf, serta 50 hand sanitizer. Ke depannya, kolaborasi ACT dan TNI tak akan berhenti sampai di sini. Koordinasi penanganan corona antar dua lembaga ini akan terus berjalan.
Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo menyambut baik adanya bantuan pangan dari ACT untuk prajurit TNI. Saat ini TNI terus berjibaku ikut mengatasi bencana wabah corona. “Pasukan TNI telah dikerahkan untuk mengatasi wabah, termasuk ikut membangun rumah sakit Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Selain itu, berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti ACT, juga kami lakukan untuk memaksimalkan penanganan,” jelasnya.
Selain dukungan pangan bagi pasukan TNI, ACT sudah membagikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Bantuan ini diterima langsung Kepala SPI RSAL Marinir Cilandak Kolonel Laut (K) Hisnindarsyah dan Wadan Rumah Sakit Marinir TNI Angkatan Laut (Rumkitalmarinir) Cilandak Taufik Wijayakresna G.
Aksi lanjutan lainnya adalah distribusi ratusan paket makanan siap santap dari Humanity Food Truck yang merupakan hasil kolaborasi dengan Wardah.
Taufik Wijayakresna G mengatakan bantuan ini dapat membantu untuk menambah gizi para tenaga medis yang sedang bertugas. Ia berharap program bantuan logistik maupun APD tidak hanya berhenti sampai sini saja. Hal ini mengingat masa-masa ini baru awal dari merebaknya Covid-19, jika dibandingkan dengan Wuhan.
“Kita masih memasuki awal dari pada suatu wabah yang belum tahu kapan selesainya. Kalau kita berpikir dari Wuhan, maka Wuhan itu menyelesaikannya 91 hari dan akhirnya mereka berhasil dengan kekuatan militer dan kepolisian yang mereka gunakan untuk mencegah keluar-masuknya barang maupun orang yang lalu-lalang di Wuhan. Mudah-mudahan kita juga tidak seperti Wuhan, yang merupakan suatu episentrum besar,” kata Taufik.
Selain RSAL Marinir, ACT juga bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit lainnya. Tujuannya untuk membantu tenaga medis yang tengah berjuang menangani pasien virus corona. Selain pangan, bantuan yang diberikan adalah APD yang sangat dibutuhkan tenaga medis.
Sebaran virus corona (COVID-19) semakin bertambah. Sampai informasi ini diturunkan, Hingga saat ini, jumlah total pasien positif Covid-19 tercatat sebanyak 893 orang dengan korban yang meninggal sebanyak 78, dan yang sembuh 35 orang. Tidak tinggal diam, ACT akan terus berkolaborasi memberikan bantuan berupa operasi pangan gratis, support tenaga medis, pemeriksaan kesehatan mobile serta hygiene kit, dan program-program lainnya. (Rls)
Discussion about this post