TANGERANG, WT – Proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Kota Tangerang kembali menuai sorotan tajam. Setelah tiga tahun berjalan, proyek ini tak kunjung menunjukkan progres signifikan, memicu kekhawatiran akan kredibilitas Pemerintah Kota Tangerang.
Dwi Sawung, Manager Kampanye Tata Ruang dan Infrastruktur WALHI, menilai bahwa kerja sama dengan PT Oligo Infra Swarna Nusantara sebagai mitra pemerintah harus dievaluasi. Menurutnya, sejak awal kontrak ini bermasalah karena tidak didasari data pengelolaan sampah yang jelas, mulai dari jumlah hingga jenisnya.
“Bagaimana mungkin sebuah proyek besar bisa berjalan tanpa pondasi data dan masterplan yang kokoh?” ujar Dwi pada Kamis, (11/9/2025).
Selain itu, Dwi menyoroti kapabilitas PT Oligo yang minim pengalaman dalam skala kecil dan kini terbelit konflik internal serta gugatan hukum. Kondisi ini, lanjut Dwi, semakin menambah keraguan publik terhadap kemampuan perusahaan dalam merealisasikan proyek.
Dwi Sawung menegaskan bahwa memutus kontrak menjadi langkah terbaik untuk melindungi integritas pemerintah. “Pemerintah tidak perlu khawatir. Justru lebih berisiko bila Pemkot tetap bergantung pada mitra yang tidak berkomitmen,” katanya.
Jika kontrak dipertahankan, Dwi memperingatkan bahwa risiko yang akan muncul bukan hanya keterlambatan proyek, tetapi juga pembengkakan anggaran dan terancamnya kredibilitas Pemerintah Kota Tangerang. “Pemutusan kontrak dengan PT Oligo, bukan sekadar pilihan, melainkan bentuk perlindungan integritas pemerintah,” tuntasnya. (KEY)
Discussion about this post