TANGERANG, WT – Suasana kebersamaan lintas iman terasa hangat di Vihara Siddharta, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan pada Selasa (2/9/2025) malam. Puluhan organisasi kepemudaan dari berbagai agama di Banten berkumpul dalam kegiatan bertajuk “Pemuda Lintas Iman Provinsi Banten Saling Jaga”.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat toleransi, solidaritas, sekaligus menjaga kondusivitas di tengah dinamika sosial bangsa.
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banten, TB Adam Ma’rifat, menegaskan bahwa kondisi Banten saat ini aman dan harus terus dijaga dari potensi gesekan.
“Kegiatan lintas iman ini adalah benteng harmoni. Kami, Ansor Banten, berkomitmen menjaga keamanan dan kebersamaan di wilayah ini,” ujarnya.
Adam menambahkan, GP Ansor Banten telah menggelar Gerakan Ansor Jaga Bangsa di seluruh cabang kabupaten/kota se-Banten. Kegiatan ini berlangsung serentak sejak 30 Agustus hingga 2 September 2025 sebagai langkah nyata kader Ansor merawat kedamaian di tengah dinamika bangsa.
Rangkaian acara dibuka dengan doa lintas agama sebagai simbol penghormatan terhadap keberagaman spiritual. Lantunan doa dari berbagai keyakinan berpadu dalam semangat kebangsaan, lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama.
Suasana semakin hidup dengan diskusi lintas iman yang melibatkan perwakilan organisasi kepemudaan. Mereka membahas tantangan keberagaman, dinamika sosial-politik, hingga strategi memperkuat peran generasi muda dalam merawat persatuan.
Beberapa tokoh muda menyampaikan pernyataan sikapnya. Gervando Jeorista Leleng (GEMPAR Banten) menegaskan bahwa tujuan mereka bukan menyamakan keyakinan, melainkan menyatukan langkah menjaga Indonesia. M. Rifqi Saputra (Pemuda Muhammadiyah) menekankan pentingnya kolaborasi demi keutuhan bangsa.
Sementara itu, Ignatius Arie Titahelu (Pemuda Katolik) menyebut keberagaman sebagai kekuatan, dan Samatha Putra (Gemabudhi) menilai kegiatan ini mencerminkan welas asih yang patut diteruskan. Dukungan serupa juga datang dari perwakilan pemuda Kristen, Hindu, Konghucu, dan komunitas Tionghoa.
Gubernur Banten Andra Soni melalui sambungan video call turut memberikan apresiasi.
“Saya bangga melihat anak-anak muda Banten berdiri bersama untuk menjaga persatuan dan kondusifitas,” ucapnya.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap bersama. Para pemuda lintas iman menolak segala bentuk provokasi, kekerasan, serta diskriminasi berbasis SARA. Mereka juga menyatakan dukungan terhadap langkah Polri dan TNI menjaga keamanan secara humanis dan terukur.
Acara ditutup dengan doa bersama lintas iman yang meneguhkan komitmen moral dan spiritual para pemuda untuk menjaga Banten tetap aman, damai, dan rukun.
Gerakan “Saling Jaga” menjadi bukti bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan. GP Ansor Banten bersama elemen kepemudaan lintas iman bertekad menjaga persatuan bangsa dengan aksi nyata dan berkelanjutan. (RAY)



















Discussion about this post