TANGERANG, WT – Platform pembelajaran digital Qur’an Call yang telah hadir sejak 2010, resmi diperkenalkan dalam Konferensi Digitalisasi Lembaga Al-Qur’an yang digelar oleh Rabithah ‘Alam al-Islami (Liga Muslim Dunia). Acara ini berlangsung di Aula Markaz Liga Muslim Dunia, Mekkah, pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Konferensi ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi lembaga-lembaga Al-Qur’an internasional dalam menyebarkan dakwah melalui pendekatan teknologi digital. Kegiatan ini turut dihadiri oleh para perwakilan negara anggota, termasuk Indonesia yang diwakili oleh KH. Ahmad Jamil, Ph.D—Pembina Yayasan Daarul Qur’an Nusantara dan Pimpinan Daarul Qur’an.
Acara dibuka oleh Sekjen Liga Muslim Dunia, Syekh Dr. Mohammed Abdul Karim Al-Issa, yang menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam memajukan pendidikan Al-Qur’an berbasis teknologi. Ia mengungkapkan harapannya agar konferensi ini menghasilkan rekomendasi penting dalam menghadapi era digitalisasi.
“Pertemuan ini sangat membanggakan. Semoga Allah memberkahinya dan menjadikannya awal baru dalam pengajaran Al-Qur’an secara global,” ungkap Syekh Al-Issa.
Dalam kesempatan itu, KH. Ahmad Jamil memperkenalkan Qur’an Call sebagai media pembelajaran interaktif Al-Qur’an berbasis teknologi. Platform ini telah memfasilitasi puluhan ribu pengguna dalam belajar tahsin, menghafal, hingga tadabbur Al-Qur’an, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan usia.
“Qur’an Call mempermudah siapa saja—dari lansia hingga pelajar, ibu rumah tangga hingga profesional—untuk belajar Al-Qur’an secara fleksibel, bahkan tersedia kelas bersanad,” ujar KH. Ahmad Jamil.
Ia juga menekankan forum ini sangat penting dalam menciptakan peta jalan (roadmap) dakwah Qur’an berbasis teknologi yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Tak hanya Qur’an Call, KH. Ahmad Jamil juga mempresentasikan sejumlah inisiatif Daarul Qur’an lainnya, seperti Pesantren Tahfizh, Sekolah Fullday dan Kampus, Markaz I’dad Mu’allimil Qur’an wal Ijazah Bissanad, Rumah Tahfizh, Kampung Qur’an, hingga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bagi guru Al-Qur’an. Termasuk pula program inklusif “Tuli Mengaji” yang saat ini tengah dikembangkan oleh Laznas PPPA Daarul Qur’an. (RIZ)



















Discussion about this post