TANGSEL, WT – PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) berkolaborasi dengan Zwitsal meluncurkan program “Edukasi Pentingnya Kesehatan Kulit Melalui Posyandu Zwitsal” yang sejalan dengan inisiatif CSR Keluarga Sehat Alfamidi. Program ini berfokus pada pentingnya kesehatan kulit bayi dalam 1.000 hari pertama kehidupan melalui kampanye ‘4 Langkah Aksi’. Acara peluncuran dilaksanakan di Alfamidi Super Botanica, Bintaro, pada Sabtu (5/7/2025).
Program ini menargetkan jangkauan 2.400 ibu dan anak di berbagai kota selama Juli-Agustus 2025. Dalam edukasi di Alfamidi Super Botanica, ratusan ibu dan anak menunjukkan antusiasme tinggi. Kegiatan meliputi penimbangan, pengukuran tinggi dan berat badan anak, serta konsultasi kesehatan balita bersama dokter. Narasumber yang hadir antara lain perwakilan dari Alfamidi dan Zwitsal, dokter spesialis anak, serta mompreneur dan podcaster ternama Sabrina Anggraini.
Edukasi ini menekankan bahwa selain nutrisi seimbang, orang tua juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan kulit anak, karena gangguan pada kulit dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka.
Corporate Communication Manager Alfamidi, Retriantina Marhendra, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Zwitsal sangat selaras dengan agenda perusahaan tahun ini yang mengusung tema “Edukasi Keluarga Balita”. Ini merupakan bentuk kepedulian Alfamidi terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa.
Hingga saat ini, lebih dari 7.000 keluarga balita telah teredukasi melalui program serupa, dan target Alfamidi pada tahun 2025 adalah menjangkau hingga 15.000 peserta. “Tak berhenti sampai di sini, program Edukasi Keluarga Balita akan rutin dijalankan oleh Alfamidi setiap bulannya di seluruh cabang kami yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, menjangkau lebih banyak keluarga sehat guna memperkuat komitmen kami dalam mendukung terwujudnya generasi Indonesia yang sehat dan cerdas,” kata Retriantina.
Dokter Spesialis Anak, dr. Andina Christinawati R, Sp.A, M.Kes, mengungkapkan bahwa menjaga kesehatan kulit balita sering kali belum menjadi prioritas orang tua. Ketika balita rewel, sulit tidur, atau enggan makan, orang tua cenderung mengaitkannya dengan gangguan nutrisi, padahal bisa jadi disebabkan oleh masalah kulit yang mengganggu kenyamanan.
“Kulit bayi sensitif, 30 persen lebih tipis dari kulit dewasa, sehingga masalah kulit akan sering muncul seperti kering, ruam, dan iritasi. Akibat kesadaran rendah, masalah kulit menjadi penyebab kesakitan dan kematian tertinggi ketiga di dunia pada bayi dan balita,” ungkap dr. Andina. Ia menekankan perlunya edukasi yang lebih luas agar orang tua balita memberikan perhatian ekstra pada kesehatan kulit, serta mampu memilih produk perawatan dan perlindungan kulit yang tepat dan aman.
Senior Brand Manager Zwitsal, Niken Kinanti Suryanto, menjelaskan bahwa selama lebih dari 50 tahun di Indonesia, Zwitsal telah menemani perjalanan ibu dan buah hati melalui produk yang telah teruji Hypo-Allergenic, aman untuk kulit bayi sensitif sejak lahir. “Zwitsal juga ingin terus mendampingi ibu dalam menjaga tumbuh kembang si kecil, khususnya dalam menjaga kesehatan kulit melalui berbagai kampanye dan program edukatif,” imbuhnya.
‘4 Langkah Aksi’ atau Analisis Kulit Si Kecil setidaknya dilakukan satu bulan sekali melalui 4 langkah mudah: mengecek area kepala, pipi, lipatan, dan area popok. Dalam program ini, Zwitsal juga berkolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia dan Divisi Dermatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Alfamidi meyakini bahwa melalui edukasi ini, keluarga balita di Indonesia akan semakin peduli memprioritaskan kulit si kecil, sehingga tumbuh kembang optimal pada anak dapat mendorong lahirnya generasi maju di Indonesia. (RAY)



















Discussion about this post