TANGSEL, WT – Manajemen risiko pemasaran dalam perspektif pesantren mengacu pada praktik-praktik manajemen risiko yang dilakukan oleh pesantren dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan jasanya.
Dari sudut pandang Islam, manajemen risiko pemasaran dalam perspektif pesantren juga menekankan pada prinsip-prinsip moral dan etika sesuai dengan ajaran Islam. Hal itu dikemukakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang (Unpam).
Kegiatan PKM dengan tema “Literasi Manajamen Risiko pada Pelaku UMKM” di gelar di Perum Mulia Residence Rawakalong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada Minggu, (14/5/2023).
Dosen Unpam, Asrorudin mengatakan, beberapa prinsip manajemen risiko pemasaran yang dapat diadopsi dari perspektif pesantren di antaranya kepedulian terhadap nilai-nilai ajaran agama.
“Pesantren harus memastikan bahwa produk dan layanan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan Islam, serta tidak melanggar prinsip-prinsip moral dan etika,” katanya.
Dalam memahami kebutuhan masyarakat, pesantren harus memahami kebutuhan masyarakat di sekitar pesantren dan memberikan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Dalam penetapan harga pesantren harus memastikan bahwa harga produk dan layanan mereka adil dan tidak memberatkan masyarakat,” ucap Asrorudin.
Dosen Unpam lainnya, July Ismanto menuturkan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah aspek sosial dan lingkungan. Menurutnya, pesantren harus mempertimbangkan dampak sosial dan ekologi dari produk dan layanan mereka dan berusaha untuk mengurangi dampak negatif tersebut.
“Selain itu, pesantren juga punya peran dalam pemberdayaan masyarakat. Pesantren harus memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam memanfaatkan produk dan layanan pesantren,” terangnya.
Dosen Unpam, Soni menambahkan, dalam praktiknya, pesantren dapat menggunakan berbagai metode manajemen risiko seperti identifikasi, evaluasi, mitigasi, dan pemantauan risiko untuk membantu mereka mengelola risiko pemasaran dari sudut pandang pesantren.
“Selain itu, pesantren juga dapat melibatkan ulama atau tokoh masyarakat dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan etika Islam,” tandasnya. (RAY)
Discussion about this post