TANGSEL, WT – Pelajar dari MRSM Tun Ghafar Baba Malaysia Dikenalkan budaya Indonesia oleh SMA labschool Cirendeu saat pertukaran pelajar pada Selasa, (9/5/2023).
Di hari pertama, pada Senin, (8/5/2023) pelajar dari Malaysia ini disuguhi berbagai kebudayaan seperti tarian, permainan tradisional, kuliner serta nyanyi bareng. Tak hanya itu, mereka pun melakukan penanaman pohon untuk melestarikan lingkungan.
Kemudian di hari kedua, Selasa, (9/5/2023), pelajar Malaysia melakukan pertandingan basket dan futsal sebagai kegiatan hiburan.
Keseruan dan keakraban pelajar dari kedua negara tersebut terlihat sepanjang kegiatan berjalan.
Pelajar asal Negeri Jiran ini juga akan mengikuti pembelajaran bersama siswa-siswi di Labschool Cirendeu secara langsung.
Kepala Sekolah SMA Labschool Cirendeu, Raidil Fitran menjelaskan, kerjasama pertukaran pelajar ini merupakan program yang sejalan dengan visi misi sekolah, yakni menyiapkan peserta didik untuk bersaing di dunia Internasional.
“Salah satu implementasi dari visi misi itu adalah program kerjasama Internasional ini. Nah program kerjasama internasional ini ada beberapa, nah salah satunya Sister School Programme ini,” katanya.
Raidil menjelaskan, kegiatan ini merupakan program lanjutan yang mana sebelumnya, pelajar Labschool Cirendeu telah berkunjung ke MRSM Tun Ghafar Baba Malaysia, September 2022.
“Melalui program ini para siswa dapat berinteraksi langsung dengan teman barunya dari negara lain. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk mengikuti pelajaran secara langsung. Totalnya sekarang ini ada 18 siswa, serta 3 orang pimpinan dan guru,” terangnya.
Raidil berharap agar para siswa dapat belajar secara langsung terkait budaya-budaya internasional. Interaksi secara langsung yang terbangun antar pelajar dua negara ini, juga diharapkan mampu memberi pengalaman yang berharga.
“Walaupun kita serumpun tapi kita perlu mempererat persaudaraan kita. Jadi outputnya adalah diharapkan mereka bisa berinteraksi dengan pelajar dari luar negari secara langsung dan mereka siap bersaing di dunia Internasional. Kemudian juga bagaimana mereka bisa berkolaborasi dengan pelajar-pelajar dari luar negeri,” harapnya.
Vice Principal MRSM Tun Ghafar Baba–Malaysia, Syarimasni Binti Shamsuddin mengungkapkan banyak hal positif yang dapat diperoleh para siswa dalam ajang pertukaran pelajar ini.
“Yang terpenting adalah pertukaran budaya itu sendiri. Jadi pertukaran itu penting untuk mematangkan anak-anak supaya anak-anak tahu yang kehidupan ini banyak cabangnya. Perlu paham bukan hanya pada diri kita, perlu paham serumpun juga,” jelasnya.
Ilmu yang didapat pun, kata Syarimasni, tak hanya sebatas mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas saja.
“Jadi saya ingin anak-anak belajar dari pelajar di Labschool Cirendeu. Belajar untuk mencari titik-titik persamaan, belajar apa yang kita kurang untuk menjadi lebih baik dalam pembelajaran, dan bertambah pengalaman. Belajar lebih mendalam, misalnya keunikan Indonesia. Satu negara yang sangat besar dan banyak keistimewaannya,” terang Syarimasni.
Ia berharap program ini dapat menambah pengalaman untuk para siswanya. Selain itu juga, diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati kepada sesama. Program pertukaran pelajar ini dapat berjalan dengan lancar. Diharapkan kerjasama ini pun akan terus berlanjut seterusnya.
“Saya sangat rasa terkejut dengan sambutan. Saya sangat-sangat terimakasih dengan hubungan ini. Rasa bangga dari Malaysia datang ke Labschool ini untuk jalinan kerjasama antar dua negara, Indonesia-malaysia. Besar maknanya bagi kami,” pungkasnya. (RAY)
Discussion about this post