WARTA TANGERANG – Seiring perkembangan teknologi, banyak sekali perubahan-perubahan yang semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Salah satunya kecanggihan internet. Kehadiran internet terbilang sangat menguntungkan sebab membuat hal-hal menjadi praktis dan efisien, seperti berbelanja.
Jika dahulu harus repot-repot mendatangi toko ataupun pasar untuk membeli bahan pangan maupun kebutuhan lainnya. Adanya internet membuat hal tersebut bisa dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone. Anda hanya perlu duduk diam di rumah dan semua pesanan bisa datang di rumah dalam waktu tertentu.
Tidak hanya konsumen saja yang untung dengan adanya internet, hal ini juga berlaku di dunia pebisnis dimana kegiatan transaksi baik promosi, penjualan, pembelian, dan pemasaran produk atau jasa bisa dilakukan secara elektronik atau biasa dikenal sebagai bisnis jenis e-commerce. Apa saja jenis-jenis dari bisnis e-commerce yang perlu Anda ketahui?
Business to Business (B2B) E-commerce
Pertama, terdapat Business to Business atau yang biasa disingkat menjadi B2B. Jenis e-commerce satu ini merupakan jenis e-commerce yang paling besar sebab meliputi transaksi yang dilakukan antar perusahaan dengan perusahaan atau jenis usaha.
Bagi Anda yang belum tau, B2B merupakan transaksi baik transaksi elektronik ataupun fisik antara bisnis yang satu dengan bisnis lainnya. Konsumen dari penjualan barang ataupun jasa ini bukanlah individu melainkan sebuah grup atau kelompok yang sedang menjalankan bisnis, sehingga dapat dikatakan bahwa target konsumen dari perusahaan yang menjalankan B2B tidak seperti target bisnis pada umumnya.
Mereka menawarkan bahan mentah, layanan yang dibutuhkan bisnis lain untuk menjalankan bisnis mereka, hingga suku cadang jadi. Model bisnis ini biasanya melibatkan produsen, grosir, dan pengecer. Semisal, bisnis Anda merupakan produsen dari bahan baku kain untuk usaha pembuatan pakaian, maka terjadi business to business di sini sebab volume kebutuhan barang dan jasa terbilang besar sehingga pelaku usaha juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menjalankan bisnisnya.
Sudah ada beberapa marketplace yang menyediakan platform transaksi jenis B2B, salah satunya adalah Blibli. Kehadiran Blibli sebagai salah satu B2B marketplace di Indonesia dapat memudahkan Anda dalam bertransaksi dengan perusahaan lainnya.
Untuk meningkatkan keamanannya, Blibli menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 karena sudah menerapkan sistem, termasuk Application Programming Interface (API) dan arsitektur IT, serta sertifikasi untuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) karena sudah menunjukkan kematangan dalam menjalankan proses keamanan terkait informasi-informasi para penggunannya.
Jadi, tidak perlu ragu jika hendak melakukan transaksi B2B pada marketplace yang satu ini.
Business to Consumers (B2C) E-commerce
Jenis berikutnya mungkin jenis yang sudah tidak asing ketika Anda dengar. B2C atau business to consumer merupakan penjualan yang paling populer sebab banyak sekali pengusaha yang menerapkan bisnis ini.
B2C merupakan bisnis yang melakukan transaksi baik berupa barang ataupun jasa kepada konsumen perorangan atau grup secara langsung, bedanya dengan B2B, B2C akan berhubungan langsung dengan konsumen yang bukan merupakan perusahaan atau bisnis lainnya.
Sebagai contoh kecilnya adalah Anda memiliki bisnis kain. Ketika Anda menjual kain tersebut kepada konsumen perorangan, maka model bisnis tersebut adalah B2C, namun jika Anda menjual kain tersebut kepada pelaku bisnis lainnya dalam jumlah yang besar seperti pengusaha pembuat pakaian, maka bisnis yang dijalankan adalah B2B, mudah dipahami, ya?
Consumers to Consumers (C2C) E-commerce
Berikutnya terdapat Consumer to Consumer atau C2C yang menjadi jenis model bisnis e-commerce yang cukup populer setelah B2C. C2C merupakan transaksi jasa atau barang yang pelakunya merupakan konsumen kepada konsumen.
C2C terbagi atas dua model yakni marketplace dan classified. Pada model marketplace, konsumen merupakan penyedia barang atau jasa yang membutuhkan sebuah platform sebagai wadah dalam melakukan transaksi. Di dalam platform tersebut, konsumen yang bertindak sebagai penjual dapat mengunggah produk-produk yang dijual dengan tujuan dapat dibeli oleh konsumen lainnya.
Sementara, pada model classified, terdapat sebuah website yang berfungsi untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli namun tidak serta merta memberikan fasilitas transaksi jual beli. Biasanya metode pembayaran yang dilakukan berupa COD atau cash on delivery. Model yang satu ini memberi kebebasan antara penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara langsung.
Consumer-to-Business (C2B) E-Commerce
Consumer to Business atau C2B merupakan transaksi jual beli barang atau jasa yang dilakukan dari konsumen kepada perusahaan. Tentu jenis yang satu merupakan kebalikan penuh dari jenis B2C yang sebelumnya sudah dijelaskan.
Pada jenis ini, individu menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan yang sekiranya memang membutuhkan dan siap untuk membeli produk atau jasa yang dijual oleh individu tersebut.
Sepertinya, Anda merupakan seorang content writer ataupun graphic designer, di sini Anda menawarkan kemampuan Anda tersebut kepada perusahaan yang membutuhkan jasa Anda. Lebih simpelnya, contoh dari model bisnis ini adalah seorang freelancer.
Online to Offline (O2O) E-Commerce
Jenis yang satu ini terbilang baru dimana sistemnya adalah produsen menggunakan dua saluran baik secara online maupun offline. Pihak produsen akan melakukan promosi, menemukan dan menarik konsumen, hingga meningkatkan brand awareness terhadap produk maupun layanan yang mereka jual dan kemudian diteruskan dengan melakukan pembelian di toko offline. Penerapan ini bisa Anda lihat pada transaksi pemesanan ojek-ojek online yang ada di Indonesia.
Consumer to Administration (C2A) E-Commerce
Hampir serupa dengan Customer to Business (C2B) namun yang membedakannya adalah transaksi ini dilakukan dengan pemerintah. Jadi pengertian dari model bisnis ini adalah proses transaksi jual beli elektronik yang dilakukan antara individu dengan pemerintah.
Jarang sekali ditemui bahwa bisnis ini menjual produk, biasanya yang ditemukan hanya bentuk jasa. Tujuan dari bisnis ini adalah untuk meningkatkan efisiensi akan layanan pemerintah ataupun individu dengan pemanfaatan teknologi.
Business to Public Administration (B2A) E-Commerce
Jenis E-commerce yang satu ini menjual produk ataupun jasa kepada lembaga pemerintahan. Sehingga, pihak perusahaan akan menawarkan berbagai produk ataupun jasa yang dijual kepada lembaga pemerintahan dan biasanya transaksi jenis ini dilakukan dengan adanya pengajuan tender.
Itulah beberapa jenis e-commerce yang perlu Anda ketahui. Apabila Anda penasaran dan ingin mencoba bisnis B2B, Anda dapat melakukannya melalui Blibli!. (RLS)
Discussion about this post