TANGSEL – Dampak pandemi Covid-19 yang belum juga berlalu sampai hari ini adalah menurunnya ekonomi keluarga serta terbatasnya mobilitas sosial warga.
Salah satu yang paling terasa adalah ketahanan pangan keluarga yang sangat terpengaruh oleh dampak negatif Covid-19. Tidak terkecuali bagi warga perkotaan di Tangsel ini.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Paramitha Messayu yang merupakan Anggota DPRD Kota Tangsel “millenial” asal PKS ini menginisiasi sebuah gerakan Urban Farming (pertanian kota) melalui Komunitas Petani Kota Tangsel (KPKT) di Perumahan Batan Indah, Setu, Minggu, (6/9/2020).
Paramitha mengatakan pembentukan komunitas ini merupakan gerakan bersama membangkitkan kesadaran masyarakat sebagai solusi untuk meringankan beban keluaraga. Salah satunya adalah melalui aktivitas pertanian kota. Dalam hal ini hidroponik.
“Melalui komunitas ini, kita berupaya membangun kesadaran akan pentingnya isu ketahanan pangan keluarga. Dengan terwujudnya ketahanan pangan dibanyak keluarga di Tangsel, maka akan lebih mudah kita bertahan di era pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD ini.
Paramitha menambahkan pertanian kota dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah telah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan di seluruh dunia.
“Karenanya wajib bagi kita untuk terus mendorong dan memberi perhatian lebih bagi tumbuhnya semangat kemandirian dan kepedulian akan ketahanan pangan keluarga”, ungkap wakil rakyat dari Dapil Serpong-Setu ini
Dalam acara launching yang dihadiri 100 peserta ini, turut diberikan pelatihan dan 100 paket hidroponik. Sementara dalam KPKT ini, Paramitha bertindak sebagai founder sekaligus ketua. Duduk sebagai pembina komunitasnya adalah Ruhamaben, Calon Wakil Walikota pendamping Siti Nur Azizah. (KEY)



















Discussion about this post